webnovel
#ROMANCE

Aku Adalah Hujan

[Romance dengan sedikit magical realism. Dikemas unik, bertabur quote, manis dan agak prosais. Hati-hati baper, ya. Hehe] Kamu percaya tentang malaikat di bawah hujan? Malaikat itu menjelma perempuan bermata teduh, membawa payung dan suka menulis sesuatu di bukunya. Lalu, ini istimewanya. Ia membawa payung bukan untuk menjemput seseorang. Namun, akan memberikan payung itu sebagai tanda rahmat. Terutama untuk mereka yang tulus hati. Siapa yang mendapatkan naungan dari payung itu, ia akan mendapatkan keteduhan cinta sejati. Kamu percaya? Mari membaca. Selamat hujan-hujanan. Eh, kamu masih penasaran siapa dia? "Aku adalah Hujan. Yang percaya dibalik hujan memiliki beribu keajaiban. Aku akan lebih menagih diri berbuat baik untuk orang lain. Pun, mendamaikan setiap pasangan yang bertengkar di bumi ini. Demikian keindahan cinta bekerja, bukan?" Gumam Ayya, perempuan berbaju navy yang membawa payung hitam itu. Ayya tak lagi mempercayai keajaiban cinta. Tepat ketika dikecewakan berkali-kali oleh Aksa. Ia memutuskan lebih berbuat baik pada orang lain. Impiannya adalah bisa seperti malaikat di bawah hujan. Yang sibuk memberi keteduhan, meskipun mendapat celaan. Sejak itu, ia menjuluki dirinya sebagai "Hujan" Sebuah bacaan tentang perjalanan cinta, pergulakan batin, pencarian jati diri, dan apa-apa yang disebut muara cinta sejati. Tidak hanya romansa sepasang kekasih. Baca aja dulu, komentar belakangan. Selamat membaca.

Ana_Oshibana · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
194 Chs
#ROMANCE

Part 93 - Menjauh dari Aksa?

"Di dunia ini, siapa sih yang gak pernah melakukan dosa?" ucap Darsih mengajaknya kembali masuk dalam obrolan teduh itu.

Ayya pun kembali menyimaknya. Sesekali merespon seadanya.

"Tak ada satu manusiapun yang tak pernah melakukan dosa. Jangan sampai, hanya karena kita sudah berhijab jadi merasa paling aman. Paling hebat. Jangan. Hati-hati."

"Setanpun tak akan menyerah menggoda kita."

"Ada yang berhijab, tapi selingkuh misalnya. Apakah hijabnya salah? Tidak. Dua hal yang berbeda. Cuman yang Ibu tegaskan di sini mungkin lebih ke hati-hati."

"Selalu minta petunjuk sama Allah. Dijaga dari maksiat. Selalu minta disadarkan segera kalau berbuat salah."

"Tobat bukan sekali saja seumur hidup. Berkali-kali. Lebih baik merasa berdosa daripada merasa paling baik. Itu lebih hati-hati dalam bersikap namanya."

Ayya menganggukkan kepala. Seakan mendengar petuah menyejukkan di sore hari itu.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com