webnovel

Aku Adalah Hujan

[Romance dengan sedikit magical realism. Dikemas unik, bertabur quote, manis dan agak prosais. Hati-hati baper, ya. Hehe] Kamu percaya tentang malaikat di bawah hujan? Malaikat itu menjelma perempuan bermata teduh, membawa payung dan suka menulis sesuatu di bukunya. Lalu, ini istimewanya. Ia membawa payung bukan untuk menjemput seseorang. Namun, akan memberikan payung itu sebagai tanda rahmat. Terutama untuk mereka yang tulus hati. Siapa yang mendapatkan naungan dari payung itu, ia akan mendapatkan keteduhan cinta sejati. Kamu percaya? Mari membaca. Selamat hujan-hujanan. Eh, kamu masih penasaran siapa dia? "Aku adalah Hujan. Yang percaya dibalik hujan memiliki beribu keajaiban. Aku akan lebih menagih diri berbuat baik untuk orang lain. Pun, mendamaikan setiap pasangan yang bertengkar di bumi ini. Demikian keindahan cinta bekerja, bukan?" Gumam Ayya, perempuan berbaju navy yang membawa payung hitam itu. Ayya tak lagi mempercayai keajaiban cinta. Tepat ketika dikecewakan berkali-kali oleh Aksa. Ia memutuskan lebih berbuat baik pada orang lain. Impiannya adalah bisa seperti malaikat di bawah hujan. Yang sibuk memberi keteduhan, meskipun mendapat celaan. Sejak itu, ia menjuluki dirinya sebagai "Hujan" Sebuah bacaan tentang perjalanan cinta, pergulakan batin, pencarian jati diri, dan apa-apa yang disebut muara cinta sejati. Tidak hanya romansa sepasang kekasih. Baca aja dulu, komentar belakangan. Selamat membaca.

Ana_Oshibana · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
194 Chs

Part 35 - Hakikat Perjalanan

"Apa, Sa?"

"Motif keraton kasepuhan. Biar ada kenangan kita pernah kesini." Aksa menunjukkan sebuah kerudung biru bermotifkan keraton kasepuhan.

"Unik juga. Pasti yang bikin juga berharap budaya cirebon bisa dikenang."

"Ya. Orang-orang dengan kepedulian khas. Sama sepertimu."

"Hum?"

"Ndak. Ndakpapa. Eh tapi kerudung semua. Kamu beneran gapapa?"

"Gapapa, Sa. Doain mantep pakai nantinya, yah."

"Aku selalu doain yang terbaik."

"Sebentar tapi kayaknya kita perlu beli sesuatu yang lebih bisa dibawa kemana saja. Apa ya?" Aksa melihat-lihat di jajaran aksesoris.

"Kalau ini gimana? Lucu kan?" Ayya menunjukkan sebuah gantungan kunci resin dengan motif mega mendung di dalamnya.

"Terlalu lucu ndak, si?" Aksa terlihat ragu. Ia kembali melihat-lihat benda-benda di depannya.

"Nah.... ini baru pas. Gimana? Keren kan?"

"Sama aja."

"Beda. Yang ini motifnya keraton."

"Yaudah kita beli masing-masing dua aja. Gimana?"

"Gimana kalau satu tapi tukeran?"

"Kayak ABG aja."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com