webnovel

Aku Adalah Hujan

[Romance dengan sedikit magical realism. Dikemas unik, bertabur quote, manis dan agak prosais. Hati-hati baper, ya. Hehe] Kamu percaya tentang malaikat di bawah hujan? Malaikat itu menjelma perempuan bermata teduh, membawa payung dan suka menulis sesuatu di bukunya. Lalu, ini istimewanya. Ia membawa payung bukan untuk menjemput seseorang. Namun, akan memberikan payung itu sebagai tanda rahmat. Terutama untuk mereka yang tulus hati. Siapa yang mendapatkan naungan dari payung itu, ia akan mendapatkan keteduhan cinta sejati. Kamu percaya? Mari membaca. Selamat hujan-hujanan. Eh, kamu masih penasaran siapa dia? "Aku adalah Hujan. Yang percaya dibalik hujan memiliki beribu keajaiban. Aku akan lebih menagih diri berbuat baik untuk orang lain. Pun, mendamaikan setiap pasangan yang bertengkar di bumi ini. Demikian keindahan cinta bekerja, bukan?" Gumam Ayya, perempuan berbaju navy yang membawa payung hitam itu. Ayya tak lagi mempercayai keajaiban cinta. Tepat ketika dikecewakan berkali-kali oleh Aksa. Ia memutuskan lebih berbuat baik pada orang lain. Impiannya adalah bisa seperti malaikat di bawah hujan. Yang sibuk memberi keteduhan, meskipun mendapat celaan. Sejak itu, ia menjuluki dirinya sebagai "Hujan" Sebuah bacaan tentang perjalanan cinta, pergulakan batin, pencarian jati diri, dan apa-apa yang disebut muara cinta sejati. Tidak hanya romansa sepasang kekasih. Baca aja dulu, komentar belakangan. Selamat membaca.

Ana_Oshibana · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
194 Chs

Part 155 - Apakah Ini Akan Jadi Bekal?

"Cara terbaik melawan kenangan, biarlah jadi kenangan. Suatu saat kau pun akan memesannya lagi pada awan mendung itu 'kan? Yang barangkali kau bisa ceritakan kembali pada mereka yang pernah sama sepertimu hari ini. Katanya, mengajak orang lain kepada kebaikan, kita ikut dapat kebaikannya juga lo. Indah bukan?"

"Jangan ulangi lagi bolos sekolah. Kasian orangtua. Kan berbakti juga bagian dari berbuat baik 'kan?"

Rinai tersenyum mendengar suaranya nan lembut.

"Gausah sok bad boy," ledek Rahsa.

"Apaan?" "Ya sok keren pengin bantu orang lain, tapi bikin susah orangtua. Sama aja boong." "Iya deh iya yang rajin bantu orangtua."

"Ya nggak gitu juga."

***

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com