webnovel
#ROMANCE

Aku Adalah Hujan

[Romance dengan sedikit magical realism. Dikemas unik, bertabur quote, manis dan agak prosais. Hati-hati baper, ya. Hehe] Kamu percaya tentang malaikat di bawah hujan? Malaikat itu menjelma perempuan bermata teduh, membawa payung dan suka menulis sesuatu di bukunya. Lalu, ini istimewanya. Ia membawa payung bukan untuk menjemput seseorang. Namun, akan memberikan payung itu sebagai tanda rahmat. Terutama untuk mereka yang tulus hati. Siapa yang mendapatkan naungan dari payung itu, ia akan mendapatkan keteduhan cinta sejati. Kamu percaya? Mari membaca. Selamat hujan-hujanan. Eh, kamu masih penasaran siapa dia? "Aku adalah Hujan. Yang percaya dibalik hujan memiliki beribu keajaiban. Aku akan lebih menagih diri berbuat baik untuk orang lain. Pun, mendamaikan setiap pasangan yang bertengkar di bumi ini. Demikian keindahan cinta bekerja, bukan?" Gumam Ayya, perempuan berbaju navy yang membawa payung hitam itu. Ayya tak lagi mempercayai keajaiban cinta. Tepat ketika dikecewakan berkali-kali oleh Aksa. Ia memutuskan lebih berbuat baik pada orang lain. Impiannya adalah bisa seperti malaikat di bawah hujan. Yang sibuk memberi keteduhan, meskipun mendapat celaan. Sejak itu, ia menjuluki dirinya sebagai "Hujan" Sebuah bacaan tentang perjalanan cinta, pergulakan batin, pencarian jati diri, dan apa-apa yang disebut muara cinta sejati. Tidak hanya romansa sepasang kekasih. Baca aja dulu, komentar belakangan. Selamat membaca.

Ana_Oshibana · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
194 Chs
#ROMANCE

Part 151 - Ini Telah Selesai?

Kemana cermin mimpi ini akan membawa mereka sebenarnya? Jika benar mimpi adalah kenyataan, apa yang akan mereka lakukan setelah keluar dari mimpi itu di kenyataan?

***

Gerimis mulai turun. Alana dan Juna berteduh di sebuah pohon. Namun, karena mulai deras Juna mengajak Alana mencari tempat lain.

"Hujannya makin deras. Aku takut kenapa-napa kalau kita tetap berteduh di sini. Ayo kita cari tempat lain!" Ucap Juna.

"Oh.. Baiklah."

Juna berlarian di samping Alana. Ia menutup kepala Alana dengan jaketnya. Sebuah mobil lewat dan membuat lumpur melesat ke dress Alana.

"Oh ya Tuhan. Kamu tidak apa-apa?" tanya Juna cemas.

"Ayo kita berteduh di warung sana. Sebentar lagi. Bersabarlah."

Alana dan Juna kembali berlarian di bawah hujan. Angin pun mulai sangat mengusik sore itu.

Akhirnya, sampailah Alana dan Juna di sebuah warung.

"Oh... dressmu." Ucap Juna.

"Tidak masalah. Aku hanya tak membawa baju ganti. Semuanya ada di perawatku." Jawab Alana pasrah.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com