webnovel

Aku Adalah Hujan

[Romance dengan sedikit magical realism. Dikemas unik, bertabur quote, manis dan agak prosais. Hati-hati baper, ya. Hehe] Kamu percaya tentang malaikat di bawah hujan? Malaikat itu menjelma perempuan bermata teduh, membawa payung dan suka menulis sesuatu di bukunya. Lalu, ini istimewanya. Ia membawa payung bukan untuk menjemput seseorang. Namun, akan memberikan payung itu sebagai tanda rahmat. Terutama untuk mereka yang tulus hati. Siapa yang mendapatkan naungan dari payung itu, ia akan mendapatkan keteduhan cinta sejati. Kamu percaya? Mari membaca. Selamat hujan-hujanan. Eh, kamu masih penasaran siapa dia? "Aku adalah Hujan. Yang percaya dibalik hujan memiliki beribu keajaiban. Aku akan lebih menagih diri berbuat baik untuk orang lain. Pun, mendamaikan setiap pasangan yang bertengkar di bumi ini. Demikian keindahan cinta bekerja, bukan?" Gumam Ayya, perempuan berbaju navy yang membawa payung hitam itu. Ayya tak lagi mempercayai keajaiban cinta. Tepat ketika dikecewakan berkali-kali oleh Aksa. Ia memutuskan lebih berbuat baik pada orang lain. Impiannya adalah bisa seperti malaikat di bawah hujan. Yang sibuk memberi keteduhan, meskipun mendapat celaan. Sejak itu, ia menjuluki dirinya sebagai "Hujan" Sebuah bacaan tentang perjalanan cinta, pergulakan batin, pencarian jati diri, dan apa-apa yang disebut muara cinta sejati. Tidak hanya romansa sepasang kekasih. Baca aja dulu, komentar belakangan. Selamat membaca.

Ana_Oshibana · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
194 Chs

Part 139 - Kisah (Bukan) Kekasih (Ruang Mimpi Ayya)

***

Tidak Ada Perempuan Yang Menangis Malam Ini

"Kekuatan bertopeng kelemahan itu bernama tangisan perempuan."

Tiada ada bunga yang tak suka disiram. Apalagi dipupuk. Bunga anggrek sekalipun—tetap membutuhkan air—kesejukan. Begitupun Rahsa. Matahari yang tak kunjung lelah. Entah mengapa ia percaya hakikatnya, hati setiap orang lembut adanya. Terlebih perempuan. Ia suka mendengar petuah. Dari siapa saja. Sekelilingnya mengenal Rahsa sebagai matahari paling tabah hati.

Rahsa sering menostalgiakan rindu. Mendengarkan aneka kisah untuk sebuah kasih. Tentangnya yang sedari dulu katanya pemalu. Pun yang katanya bicaranya lembut. Saat itu, ia disuruh ke warung beli obat. Ia sampai mengucap ulang tiga kali. Dan penjual tokonya sampai terseyum mendekatinya, "Bicaranya lembut sekali, Nak."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com