webnovel

hati yang lelah

Raiz " aku sangat lelah" .....

" aku ingin sekali menyerah"...

disepanjang kuliah ku pagi ini, aku masih bimbang memikirkan mimpi yang semalam tadi menghampiri tidur ku, berharap sangat akan benar-benar terjadinya mimpi itu.

" langkahku ingin jauh kedepan.....

menatap awan yang menghalangi cahaya Surya yang remang...

mataku ingin menatap dalam kedepan....

menghampiri sunyi yang bersembunyi dibalik kicauan...

kicauan merdu yang meredam gema yang memalsukan....

memalsukan satu bayang menjadi banyak bayangan yang semu....

seperti bayangmu ....yang hanya memberi hamparan namun tak terjelaskan....

" Dari ku ....DEBU jalanan"

hari itu aku merasakan kehilangan semangat dalam diriku yang entah karena apa, tapi aku selalu ragu ....

terkadang aku bisa sangat bersemangat menyambut pagi seakan aku akan bisa berjumpa dengan mu, tapi sesaat berlalu ....dan aku ingin menarik kata-kata ku.

Hari itu aku menyaksikan mu Raiz yang begitu sempurna sosokmu sedang duduk berjajar dengan Meira di depan kelas,

sangat akrab mungkin lebih, sangat serasi mungkin juga lebih, sangat sempurna pasti iya, dan sangat menawan sehingga aku ingin menggantikan posisinya.

kalian berbincang lembut yang satu memberikan perhatian dan yang satu menerima kasih sayang sedang aku hanya bisa menyaksikan dari kejauhan.

aku mendengar hari itu kamu sakit...dan dia begitu perhatian, dia menyarankan mu untuk minum obat , dan istirahat kan Raiz ?

aku pun juga demikian, ingin melakukan yang sama ....aku ingin menatapmu dalam penuh dengan kasih... memberikan perhatian penuh dengan sayang,,,,

ingin memberi kehangatan walau dengan senyuman ,

ingin memberi kebahagian lewat doa yang mendalam.

tapi saat itu aku tidak bisa melakukan karena telah terabaikan .....terganti dia yang telah kau pilih dengan hati yang penuh pilihan, sehingga kalian bahagia pada akhirnya dengan kasmaran.

" aku yang sedari tadi duduk di tempat yang tidak jauh dari mu tepatnya disebelahmu, aku ingin cemburu tapi aku tak pantas untuk mampu, karena sejak awal aku memang tidak kau sediakan tempat untuk melakukan itu, saat itu aku hanya sesekali melihat ke arah mu berharap kamu sekali mau menatapku, tapi kau pun tak mau, karena ada dia yang berhak disampingmu untuk menjaga mu."

" eh denger gak kalian Raiz lagi sakit tuh, kata bini nya suruh minum obat." jelas Rena sewot sambil cenge'ngesan

" iya romantis banget ya,. jawab Endri yang juga melow dibuatnya

" sakit apa dia,, mau dong diperhatiin." jelas Hanin

" sakit batuk katanya,,, katanya bini nya suruh banyak istirahat gitu sambil tatapan keduanya donk aduh bikin iri rasanya."

mendengar mereka membicarakan mu dengan nya terasa menyakitkan, tapi aku akan berusa untuk tetap menjawab "tidak apa-apa"

"aku baik-baik saja" dan akan terus begitu tapi entah sampai kapan.

dalam hati aku kecewa pada mimpi semalam, sesaat memberi harapan tetapi langsung seketika dimusnahkan.

mungkinkah aku harus melupakan? saat itu mungkin titik lelah mulai datang dengan sama sekali tidak memberi jawaban.

aku harus mulai sadar dengan keadaan ,,,,

aku harus mau sadar dengan ketidak sempurnakan,,,

aku harus bisa sadar dengan pilihan yang ditakdirkan...

mulai sekarang , esok, lusa dan seterusnya

aku harus bisa melupakan jejak mu yang datang dengan tiba-tiba

aku harus memburamkan bayangmu yang merasuk di dekat fana.

sanggupkah aku berbalik dari hadapmu,

sanggupkah aku pergi dari bayangmu.

walaupun setengah hati ini masih terus merindu tapi hati yang satunya memberontak ingin lepas dari merindukan mu.

aku hanya manusia yang hanya menerima suratan takdir dari yang esa ,

tapi aku juga manusia yang pada akhirnya tidak ingin tersakiti juga ,

aku ingin bahagia jika tidak dengan mu, setidaknya dengan yang lain yang mirip dirimu, tapi aku hanya bisa pasrah dengan keEgoisanku yang pada akhirnya tetap akan menyakitiku juga.

sungguh dilema ... atas hati yang kian porak poranda, tapi aku tidak mau dikasihani oleh kalian para pembaca

walau sampai saat ini aku masih merindu pada sosok nya yang enggan untuk ku rindu.