webnovel

Aiden: Shadow Warrior

Di dunia yang diperintah oleh kekuatan magis yang kuat, seorang pemuda bernama Aiden tumbuh dalam kegelapan dan kesepian setelah kehilangan keluarganya dalam serangan pasukan iblis yang ganas. Namun, ketika dia menemukan bahwa dia memiliki kemampuan untuk memanggil dan mengendalikan bayangan misterius yang memiliki kekuatan luar biasa, takdirnya berubah.

Aguzta_setia · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
18 Chs

Episode 18

Serangan dari Dalam dan Luar

Aiden dan Elara, bersama dengan tim mereka, bersiap di garis depan. Serangan dari necromancer semakin intensif, dan mereka tahu bahwa pertempuran ini akan menjadi ujian terbesar bagi mereka.

"Semua orang, tetap pada posisi kalian!" teriak Aiden, menghunus pedangnya yang berkilauan di bawah sinar matahari. "Kita tidak boleh membiarkan mereka melewati garis pertahanan ini!"

Elara berdiri di samping Aiden, siap dengan sihir anginnya. "Aiden, aku bisa merasakan aura kegelapan yang sangat kuat. Mereka akan menyerang dengan kekuatan penuh."

"Biarkan mereka datang," kata Aiden dengan tegas. "Kita akan menghentikan mereka di sini."

Iblis-iblis dan undead mulai mendekat, dipimpin oleh dua necromancer yang masih tersisa. Pertarungan segera pecah, dengan Aiden dan Elara berada di tengah-tengah kekacauan.

"Aiden, hati-hati!" teriak Elara, melepaskan badai angin yang menghancurkan barisan undead yang mendekat.

Aiden menghindari serangan necromancer dengan lincah, kemudian melancarkan serangan balik yang menghancurkan beberapa undead sekaligus. "Kita harus fokus pada necromancer! Mereka adalah kunci dari serangan ini!"

Sementara itu, di dalam istana, Seraphina dan para penyihir Guardian bersiap untuk melindungi dirinya dari ancaman yang ada di dalam tembok istana. Mira, yang ternyata memiliki tanda iblis, berencana untuk menyerang dari dalam.

Seraphina berdiri di ruang pertemuan, dikelilingi oleh Sir Reginald, Valkyrie, dan penyihir Guardian lainnya. "Kita harus waspada. Necromancer mungkin memiliki mata-mata di antara kita," kata Seraphina.

Mira, dengan senyum dingin, melangkah ke depan. "Sudah terlambat untuk itu, Seraphina."

Dengan gerakan cepat, Mira mengeluarkan tanda iblisnya dan mulai menyerang. Sir Reginald dengan cepat menarik pedangnya dan menghadang serangan Mira.

"Mira! Apa yang kau lakukan?" teriak Sir Reginald.

"Aku hanya menjalankan tugasku," jawab Mira dengan suara penuh kebencian. "Kalian semua akan hancur!"

Pertarungan sengit terjadi di dalam istana. Seraphina menggunakan sihirnya untuk melindungi dirinya, sementara Sir Reginald dan Valkyrie berjuang mati-matian melawan Mira.

Di garis depan, Aiden dan Elara berhasil mengalahkan banyak iblis, tetapi necromancer yang mereka hadapi lebih kuat dari yang mereka perkirakan. Salah satu necromancer, dengan jubah hitam dan mata merah menyala, melontarkan sihir kegelapan yang mematikan ke arah mereka.

"Kita tidak bisa terus bertahan seperti ini!" teriak Elara, menghindari serangan sihir kegelapan.

"Kita harus menyerang balik!" jawab Aiden, maju ke depan dan menebas undead yang menghalangi jalannya.

Pertarungan berlanjut dengan intens. Aiden dan Elara berusaha sekuat tenaga untuk menghentikan necromancer, tetapi mereka terdesak oleh jumlah iblis yang semakin banyak.

"Tetap bertahan! Jangan menyerah!" teriak Aiden kepada timnya.

Di dalam istana, pertarungan melawan Mira semakin sengit. Sir Reginald terluka parah, tetapi dia terus berjuang untuk melindungi Seraphina.

"Reginald, kau harus pergi dari sini! Selamatkan dirimu!" teriak Seraphina dengan cemas.

"Tidak, Tuan Putri! Aku akan melindungimu dengan nyawaku!" jawab Sir Reginald, mengangkat pedangnya sekali lagi.

Mira tertawa dingin. "Kalian semua bodoh. Kalian pikir bisa mengalahkanku?"

Valkyrie melancarkan serangan dengan tombaknya, mencoba mengejutkan Mira. "Kita tidak akan membiarkanmu menang!"

Pertarungan semakin intensif, dan Mira tampaknya semakin kuat dengan setiap serangan yang dilancarkan.

Di luar istana, para penyihir Guardian yang tersisa tiba-tiba muncul untuk membantu Aiden dan Elara. Mereka adalah penyihir terkemuka yang telah mendengar tentang serangan ini dan datang untuk memberikan bantuan.

"Aiden, Elara, kami di sini untuk membantu!" teriak salah satu penyihir Guardian, seorang wanita dengan rambut perak dan mata biru tajam.

"Terima kasih, kita sangat membutuhkan bantuan kalian!" jawab Aiden dengan lega.

Dengan kekuatan gabungan mereka, Aiden, Elara, dan para penyihir Guardian berhasil mengalahkan necromancer dan pasukan iblis mereka. Tetapi mereka tahu bahwa ancaman belum berakhir.

"Kita harus kembali ke istana dan membantu yang lain!" kata Elara.

Di dalam istana, pertarungan melawan Mira mencapai puncaknya. Seraphina, dengan semua kekuatannya, melancarkan serangan sihir terakhir yang berhasil melumpuhkan Mira sementara.

"Kita berhasil... untuk saat ini," kata Seraphina, terengah-engah.

Sir Reginald, meskipun terluka, tetap berdiri. "Kita harus bersiap untuk serangan berikutnya."

Tiba-tiba, salah satu necromancer yang tersisa berhasil menyusup ke dalam istana dan melancarkan serangan kejutan. Para penyihir Guardian yang baru tiba berusaha keras untuk melindungi Seraphina.

"Kita harus mempertahankan posisi kita!" teriak penyihir Guardian yang memimpin.

Aiden dan Elara kembali ke istana tepat waktu untuk menyaksikan serangan necromancer yang baru tiba. Mereka bergabung dengan para penyihir Guardian dalam pertarungan yang sangat menentukan.

"Ini adalah momen kita untuk membuktikan diri," kata Aiden kepada Elara. "Kita tidak boleh kalah."

Elara mengangguk dengan tekad. "Bersama-sama, kita akan mengalahkan mereka."

Pertarungan di dalam istana menjadi klimaks dari segala kekacauan yang telah terjadi. Serangan dari dalam dan luar membuat mereka harus bertahan dengan segala kemampuan yang mereka miliki.

Pertarungan di istana mencapai puncaknya. Para necromancer melancarkan serangan terakhir mereka dengan segala kekuatan kegelapan yang mereka miliki. Seraphina dan para penyihir Guardian memberikan perlawanan yang sengit.

"Kita tidak akan membiarkan kalian menang!" teriak Seraphina, melancarkan serangan sihir yang mematikan.

Aiden dan Elara, dengan bantuan para penyihir Guardian, berhasil menahan serangan necromancer dan menghancurkan sebagian besar pasukan iblis mereka. Tetapi pertempuran belum selesai.

"Kita harus menghancurkan necromancer terakhir ini!" teriak Aiden.

Dengan satu serangan gabungan terakhir, mereka berhasil mengalahkan necromancer yang tersisa, memulihkan kedamaian sementara di istana.

Setelah pertempuran berakhir, Aiden, Elara, dan yang lainnya berkumpul untuk mengevaluasi kerusakan dan merencanakan langkah berikutnya.

"Kita berhasil, tapi ini belum berakhir," kata Seraphina dengan serius. "Masih ada ancaman yang lebih besar di luar sana."

Aiden mengangguk. "Kita harus bersiap untuk menghadapi ancaman berikutnya. Ini baru permulaan."

Dengan semangat yang baru, mereka mempersiapkan diri untuk pertempuran berikutnya, menyadari bahwa perjuangan mereka masih panjang dan penuh tantangan.

---

mohon maaf jika terjadi kesalahan saat menulis di episode ini....

saat ini saya sedang merevisi di setiap episode, karena banyak kesalahan dan beberapa kalimat atau tokoh yang mungkin salah dalam penamaan dan sebagainya... atau mungkin kesalahan peran karena kesalahan saya pribadi, karena saat ini saya terlalu sibuk dengan pekerjaan dan menulis novel lain.

saya mohon maaf yang sebesar-besarnya...

jika kalian suka mohon beri like novel ini

Aguzta_setiacreators' thoughts