Mobilnya baru saja tiba di kantor polisi, lalu mereka segera turun. Arya keluar dari pintu depan mobilnya. Sedangkan Adamma turun dari pintu belakang dengan membawa Luna yang tangannya diborgol olehnya. Luna yang membangkang tidak mau jalan untuk ikut masuk ke dalam.
"Tidak! Aku tidak mau ikut kesana! Aku tidak mau! Jangan penjarakan aku, aku mohon! Tolong aku!" lirih Luna dengan mata yang berair sambil mengangkat tangannya yang diborgol.
Adamma seketika mendengar suara hatinya. Lalu dia tersenyum tipis dan berbisik ditelinga Luna. "Aku harus memohon. Agar aku setidaknya dimaafkan dan bisa keluar dengan mudah," ucap Adamma mengatakan hal yang sama dengan yang dikatakan oleh Luna.
Luna menjauh dari Arya, merasa terkejut dan tiba-tiba ketakutan. Membuat Arya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya melihat Adamma.
"Bagaimana dia bisa tahu suara hatiku! Bagaimana!" teriak Luna ketakutan menatap mata Adamma yang ada di hadapannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com