Jesica menatap wajahnya di cermin. Sejak semalam ia benar-benar tidak bisa tidur. Matanya yang sembab menjadi saksi kepedihan hatinya.
"Cinta memang tidak dapat di paksakan. Seandainya saja, dulu aku tidak memaksakan diri untuk meraih apa yang seharusnya tidak aku raih."
Jesica mulai bermonolog sambil menatap cermin. Ia mencintai Damian, sangat mencintainya. Itu sebabnya, dulu ia mau saja saat Deswita memintanya untuk merayu dan menjebak Damian dalam permainan kotor.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com