Rama menyukai suasana ini. Ia duduk tepat di depan Nata dan memandangi rupa ayu gadis pujaannya. Rama tak bisa benar-benar menyembunyikan kebahagiaannya sekarang. Sesekali senyum tipis lolos dari celah bibirnya. Ekspresi wajah itu pun tak bisa dibohongi. Ngomong-ngomong ini adalah kali pertama Rama mau makan satu meja dengan orang asing. Biasanya tak begitu, ia lebih suka menyendiri dan menikmati semuanya seorang diri. Rama bukan tipe orang yang suka dengan keramaian dan orang asing. Ia tak nyaman dengan suasana seperti itu. Namun, kali ini lain. Memandang Nata benar-benar membuatnya begitu nyaman dan lega. Bahkan, ia membuat doa pada semesta bahwa Rama ingin sejenak saja waktu berhenti. Membiarkan dirinya menikmati hal yang jauh lebih indah daripada rokok dan bir di akhir senja kalau hatinya sedang kalut. Nata, Lanata.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com