webnovel

213. Rooftop

"Ayo pergi ke rooftop." Nata memulai lagi. Menyela hening di antara keduanya. Faishal menatapnya dengan aneh. Tiba-tiba saja Nata menyela dengan kalimat lain, seakan enggan membahas masalah pertemuannya dengan si teman lama. Siapa yang menduga, kalau itu adalah kedok percintaan yang akan bersemi kembali. Jika benar, Faishal akan kalah dalam segala-galanya.

"Aku lihat dari luar rumah kamu punya rooftop. Akan lebih asik duduk di sana dan berbicara." Nata mengimbuhkan. Menjelaskan maksud membawa mereka ke atas sana.

Faishal tersenyum tipis. "Kamu duluan, tangganya ada di pintu samping. Kamu bisa naik lewat sana. Aku harus bilang ke mama dan mengambil camilan di dapur."

"Aku akan membantu," ujarnya. Menawarkan. Nata bangkit dari tempat duduk. "Di mana dapurnya?" tanya gadis itu. Antusias. Begitu semangat, seakan hal baik bisa saja datang.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com