webnovel

"Ku Tunggu Kau di Surga"

Nirmala, gadis berusia 20 tahun, dia pengidap penyakit leukimia. Dan divonis dokter umurnya tidak akan lama lagi. Dia adalah anak pengusaha kaya. Nirmala tinggal bersama ibu tirinya. Suatu hari Nirmala dijebak Lea sedang minum-minuman keras di sebuah bar, dan berfoto-foto mesra dengan seorang pria dalam satu ranjang. Hingga dia diusir dari rumahnya sendiri oleh Sony(papanya). Nirmala tidak bisa melanjutkan sekolahnya karena kejahatan Lea. Dengan bantuan Bi Ijah asisten rumah tangga Nirmala, Nirmala bisa tinggal bersama Bibinya di kampung. Suatu hari dia bekerja terlalu keras membantu sang Bibi di persawahan. Hingga dia lemas, mimisan dan akhirnya pingsan. Sang Bibi membawanya ke dokter, kata dokter itu hanya faktor kelelahan. Seminggu kemudian, itu sering terjadi. Hingga kejadian itu terjadi beberapa hari kemudian. Dari pemeriksaan dokter dirumah sakit, Nirmala pengidap penyakit Leukimia akut. Disebuah pasar Nirmala bertemu dengan Kevin. Dari sanalah awal mereka kenal. Yang tiap harinya mereka selalu bertengkar, namun lama-lama kebencian itu berubah jadi cinta. Karena biaya pengobatan Nirmala yang mahal, dia memutuskan untuk bekerja sebagai penyanyi disebuah King Club terbesar di Asia Tenggara. Dengan memakai topeng Nirmala menutupi identitasnya. Nirmala bertemu dengan pemilik Club, Jack Wilson. Dia juga Pemilik perusahaan besar di beberapa kota. Jack jatuh cinta pada wanita yang berinisial Issabella itu? bagaimana kelanjutan kisahnya?

Iin_Romita · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
400 Chs

Menunggu Papa

Bab 70

Papa Sony pulang larut malam, karena menyelesaikan pekerjaan kantor untuk presentasi besok pagi.

Tepat pukul 11.00 malam, disaat semuanya terlelap hanya Nirmala yang masih bergadang menunggu papanya pulang.

Udara yang berhembus dari ventilasi kecil atas cendela, malam ini membuat Nirmala sedikit menggigil.

"Kenapa malam ini terasa dingin menyelimuti kulit, AC rumah sudah aku matikan," ucap Nirmala sendiri melihat mesin pendingin yang sudah tidak mengaliri udara.

"Ya, Aku baru sadar, ada ventilasi kecil disana, dasar aku," Ucapnya sendiri. Sambil memainkan ponselnya dilihatnya digaleri beberapa foto-foto bersama paman, bibi, dan anak-anak yang dia kasih bimbingan belajar dulu.

"Apa kabar mereka ya? Aku jadi rindu pada mereka," Gumam Nirmala sendiri.

Tidak lama itu, suara mobil terdengar dari luar rumah.

"Itu pasti Papa," terkanya, segera dia berjalan keluar melihat dari bilik jendela untuk memastikannya. Nirmala menantikan kepulangan papanya dari kantor.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com