Desi tampak enggan bicara membahas hal tersebut kembali.
"Ah ... sudahlah Nad. Nggak usah bahas soal Mas Ardi lagi. Lagian kan aku sendiri yang jalanin," ucap Desi dengan wajah tak begitu bersemangat.
Melihat situasi yang sepertinya memang tak diharapkan Desi, Nadia akhirnya mengurungkan niatnya. Dia nggak jadi membahas tentang pacar barunya Desi. Toh nanti kalau dia sudah mau cerita juga bakalan cerita, karena biar bagaimanapun dirinya dan Fina adalah keluarga barunya terutama semenjak hidup ngekos di Jogja.
"Oh ya ... bulan depan aku insyaAllah mau sidang lho Des. Doain ya," kata Nadia.
"Oh ... selamat ya Nad? Ikut senang aku mendengarnya.
"Belum Desi ... ini kan baru mau sidang. Kok malah diberi selamat," sahut Nadia.
"He ... he, iya ya. Sorry deh aku asal ngomong tadi. Iya ... doa terbaik buat kamu ya Nad. Tapi ntar kalau kamu lulus kuliah duluan terus nggak ngekos di sini lagi dong? Aku tinggal berdua aja sama Fina. Sedih ...," ucap Desi.
Nadia tersenyum.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com