Harshad langsung tersenyum malu mendengar ucapan itu. Ia pun segera menempelkan bibirnya kepala wanita yang yang ada di sampingnya. Momen dan pemandangan yang sangat mendukung untuk keromantisan mereka berdua. Lumatan panas itu pun berakhir di ranjang.
Entah kapan Shazia memejamkan kedua matanya setelah bermain. Ia mulai membuka kedua matanya ketika mendengar suara dering ponsel dari atas nakas. Tidak ingin menggubris, ia kembali menatap durja mantan suaminya. Sudah sangat lama mereka tidak bergumul di atas ranjang.
Batin Shazia kembali berbicara, "Aku sangat mencinta Harshad, tetapi aku juga mencintai Leo. Perasaanku memang sangat egois." Shazia mulai menyentuh wajah tampan mantan suaminya. "Indah sekali bila dipandang seperti ini," lanjutnya.
"Benarkah? Indah?" sahut Harshad dengan kondisi mata yang masih tertutup.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com