webnovel

Kakakmu Menyeramkan

" Kau mau menculik adikku??!! Kembalikan dia!! Kau sudah membawanya terlalu lama!!" Yoshito mengeluarkan amarahnya tanpa mempedulikan Sam yang menunggunya di meja pelanggan.

Tujuan Sam datang ke YU's Resto adalah untuk memberikan handphone Yu seperti titah dari Chris. Belum sempat menyampaikan tujuannya pada Yoshito, Sam dan Hua Lu disambut oleh Yoshito yang sedang marah-marah saat menerima telepon. Sam dan Hua Lu akhirnya memilih duduk terlebih dahulu di meja pelanggan.

" Hah?? Yu diculik?? Jadi yang kemarin dengan Yuire itu penculiknya??" Batin Sam terkejut saat mendengar percakapan Yoshito dengan orang di seberang telepon.

"Antarkan Yu sekarang atau aku yang akan menjemputnya!!! Jika sampai aku menjemputnya, kau akan tahu apa yang terjadi dengan showroom mobilmu itu." Ancam Yoshito dan langsung menutup telepon. Yoshito tersadar bahwa ada orang yang menunggunya daritadi.

....

"Ada apa?" Tanya Yoshito lantang menghampiri Sam dan Hua Lu. Seketika Sam berdiri karena kaget.

" Hmm. Aku mau mengembalikan handphone Yuire yang terbawa olehku." Sam terbata menunjukan handphone yang sedang dipegangnya.

" Yu tidak ada!! Tunggu saja, hari ini dia akan pulang!!" Yoshito beranjak pergi meninggalkan Sam dan Hua Lu tanpa permisi

" Bolehkah aku menitipkannya padamu??" Sam sedikit berteriak, tapi sepertinya orang yang Sam teriaki tidak mendengarnya.

" Bagaimana ini? Apa kita kembali lagi nanti?? Aku ada jadwal pemotretan 1 jam lagi." Tanya Hua Lu kebingungan.

"Apa aku titipkan pada pelayan saja?? Atau aku tunggu di kantor agency ya?? Aku baru ada jadwal nanti sore." Jawab Sam

"Kau harus menunggunya. Tapi kau tidak apa-apa jika aku tinggal? Aku harus pergi dari sekarang, takut macet." Tanya Hua Lu mengelus pipi Sam Lin

"Oke. Aku disini sekalian makan siang saja." Hua Lu mengecup bibir Sam singkat dan  meninggalkan Sam sendiri di restoran itu.

Sam benar- benar bingung harus berbuat apalagi. Sekarang baru jam 11 dan belum waktunya makan siang. Jika dia menunggu di Kantor Agency takut tiba-tiba Yu datang.

Disimpan lah handphone putih miliknya dan handphone Fujitsu biru milik Yu berdampingan di atas meja.

"Mungil sekali handphonenya, sama seperti pemiliknya." Gumam Sam tersenyum lalu memejamkan mata, membayangkan betapa mungilnya tubuh Yuire yang bisa hilang tertutup tubuh Chris saat bertemu dengannya.

Secara spontan Sam juga membayangkan betapa ringannya saat Yoshito memangku Yu ketika terjatuh. Khawatirnya wajah Yoshito saat melihat adiknya terkulai dengan wajah pucat pasi... "Tidak!!!" Seketika teriak Sam dalam hati, menggosok matanya dan menggelengkan kepalanya.

"Jangan bayangkan itu lagi Sam!! Jangan!!!" Sam berbicara sendiri.

....

Setelah menyantap makan siang yang dihidangkan pelayan, Sam mulai merasakan matanya sedikit berat. Dia menjadikan tangannya sebagai pengganjal kepalanya yang sudah tidak dapat tegak lagi.

.....

"Praaaang!!!!" Sam terbangun mendengar suara benda pecah. Jam tangannya menunjukan pukul 14.20. Dia melihat sekeliling, tidak ada pelanggan yang sedang makan ataupun pelayan yang memecahkan piring.

Sam melihat ke arah pintu masuk. Barulah Sam tahu asal suara itu berasal. Yoshito melemparkan vas bunga kehadapan Yu yang sekarang sedang melindungi tubuh Chris itu. Meskipun tubuhnya hanya mampu menutupi sebagian tubuh kakaknya itu.

Wajah Yoshito yang penuh amarah siap memukul Chris dan wajah Chris yang tetap dingin membuat suasana semakin mencekam. Tubuh mungil Yuire yang berada diantara keduanya hanya seperti ganjalan pintu, bisa terhempas sewaktu-waktu jika salah satu kakaknya melakukan gerakan.

"Kau membawanya sepuluh hari, Yamada Minato!! Tanpa memberitahuku!!" Bentak Yoshito menunjuk wajah Chris penuh amarah.

"Yamada Minato?? Apa dia masih kakaknya Yuire?? Pantas saja seramnya sama dengan Yoshito. Tapi apa salahnya Yu pergi dengan Yamada?? " Pikir Sam dalam hati. Sam hanya diam tak berani beranjak, tapi telinganya dia pasang baik-baik untuk mendengarkan mereka.

Chris hanya diam dan menyunggingkan sedikit bibirnya kepada Yoshito. Yu lebih khawatir ketika kakak pertamanya itu hanya diam ketika marah, karena dia bisa melakukan gerakan tiba-tiba. Atau parahnya dia menggunakan benda yang melekat di pinggangnya.

Yu meraih tangan kanan Yoshito dan menggenggam tangan kiri Chris. " Selesaikan di dalam!! Tolong! Jangan membuat pelanggan ku kabur. " Ucap Yu pelan, menatap kedua mata kakaknya secara bergantian dan menarik lengan mereka ke belakang restoran.

Dua orang seram itu hanya menurut saat lengannya ditarik oleh tubuh mungil adiknya. Menyadari ada Sam yang terduduk di meja yang sedang dia lewati, Yu tersenyum dan membuat Sam memasang senyum manisnya juga. Ketika Yoshito dan Chris melihat ke arah Sam dengan mata tajam secara bersamaan, seketika itu pula Sam menundukkan kepalanya. "Menyeramkan sekali kakaknya Yu" Keluh Sam

Akan sesulit itukah aku menggapai mu?

Penjaga mu terlalu menyeramkan.

Bisakah aku mendekatimu??

Mungkin sebaiknya aku langsung mencuri mu saja!

(Ghandistri)