Hiii...
Happy Reading
****
"Ya ampun! Gaen--"
Belum selesai Leopard berteriak, kakinya sudah di injak oleh Ares, putra satu-satunya. "Kok di injek?" desis Leopard pelan.
"Dad mau teriak gak enak di hadapan yang buat makanan? Cari mati?" tanya Ares berbisik pula, ia tidak percaya sang ayah bisa semudah itu mengekspresikan dirinya! Ini sama saja mencari mati! Eva itu diam diam menghanyutkan, kalau Misha memang menyeramkan dari awal, Eva itu satu bahaya yang tersembunyi di balik wajah cerahnya!
Ah, Leopard tersadar. Pria itu memberanikan diri untuk menatap Eva, namun ia dibuat terkejut karena Eva tersenyum manis pada Leopard. Bukan itu masalahnya, gadisnya itu membawa pisau steak di tangan!
"E-evaa, kamu ngapain megang pisau?" tanya Leopard bergetar takut. Eva menggeleng dengan senyum yang senantiasa merekah, "Tidak, hanya ingin memegangnya.." terang Eva.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com