Hiii...
Happy Reading!
****
"Apa kau pikir ini akan berakhir dengan permintaan maaf mu?" sela Misha sebelum Shakeel meminta maaf pada dirinya.
Shakeel menggeleng lesu, tentu saja penyebab kekacauan yang Ryan lakukan adalah dirinya. Karena inilah dia pantas di hukum, "Aku tidak tahu kalau Ryan se-toxic itu," beber Shakeel lemah, menyadari kondisi sang sahabat, Rele dan Mayvin segera berdiri dan menepuk punggungnya tanda memberi semangat pada Shakeel.
"Siapa pun tidak akan menyangkanya," celetuk Eva tak acuh, dia memilih untuk duduk beristirahat di samping sang kakak.
Situasi yang menemanas ini membuat Lue dan Aixa bertatapan, tercipta jelas kejadian apa yang segera terjadi tak lama lagi.
Prok!
Prok!
"Okeee, daripada situasi ini semakin memanas, bagaimana kalau kita bermain?!" ajak Aixa berteriak kencang, mereka tentu saja langsung menatap Aixa bingung. "Bermain apa?" tanya semuanya bersama-sama.
"Main siapa cepat dia dapat!" beber Lue menyahuti.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com