Hiii...
Happy Reading!
****
Pria yang sudah berusia lebih dari satu abad itu baru memejamkan matanya, sayang acara tidur Grandpy terganggu dengan suara Risti yang melengking keras. Sadar akan kesalahannya, Risti tentu langsung meminta maaf. "Maaf Grandpy, aku terlalu antusias untuk mengobati hati Misha yang patah.."
Walau niatnya baik untuk mengobati hatinya yang patah, suara keras bukanlah hal tepat. Bukannya mengobati, Risti malah membuat parah rasa patah hat-- ... tunggu, patah hati? Misha?
Doeng!
Tersadar kalau kakaknya sedang mengira Misha tengah galau, dia menatap malas Risti menggunakan mata abu-abunya. "Gue gak patah hati," ketus Misha merotasikan kedua matanya.
Kenapa Risti bisa mengira kalau Misha sedang patah hati? Jelas-jelas gadis itu hanya uring-uringan setelah ingat tidak memiliki nomor Rizie.
"Keknya, lu salah alamat deh kak ... di sini gaada yang patah hati," celetuk Misha di balas kekehan dari Risti.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com