webnovel

Tumbuh Dewasa Tak Wajar Itulah Aku

Sebuah kisah dan tantangan hidup mengenai awal permulaan kisah cinta seorang gadis muda dalam persahabatan iska dan bestie,semua bermula dari rasa kecewa, kesedihan,tak dihargai dan di campakan oleh sebuah keluarga yang hidup sederhana bahkan bisa dibilang serba kekurangan. Dalam perjalanan hidup yang panjang, ditekan oleh kehidupan yang serba kekurangan membuat seorang anak sulung dari 7 bersaudara dituntut oleh keluarga untuk membantu perekonomian keluarga menjadi lebih baik. Anak sulung itu bernama iska, ia adalah seorang gadis perempuan sederhana dan sedikit tomboy. Masa kecil yang telah dilalui gadis muda itu cukup kelam, dimana ia selalu diperlakukan kasar oleh sang ayah yang tempramental dan dimana peran seorang ibu kurang dalam memberi kasih sayang cukup kepada iska. Mungkinkah kehidupan yang iska lalui selama masa kecilnya akan terus menghadang masa depan yang ingin dicapainya, semua itu akan kah terjadi?? Ikuti terus cerita mimin yang akan membuat kalian semakin penasaran akan kelanjutan cerita iska dalam judul Tumbuh Dewasa Tak Wajar Itulah Aku .

Fadila_Irsanti · Teenager
Zu wenig Bewertungen
402 Chs

Bab 308. Sialan

Semua orang berdatangan melihat pertikaian yang terjadi diantara ketiganya, Iska yang syok dengan tujuan pak Karno yang ingin menjualnya.

"Eehh eehh eehhh, ada orang berantem ayo kita samperin." ucap salah seorang pejalan.

"Iya, ayo." jawab yang lainnya.

"Eh, berhenti." lerai seorang pejalan tadi.

"Nggak usah ikut campur." sentak pak Karno.

"Kalau kalian nggak berhenti, saya akan lapor polisi." ucap salah satu yang lainnya.

Mendengar kata polisi kini pak Karno berhenti, namun dia terus mengatakan tujuannya menemui Iska dengan sombong dan terbilang sangat berani.

"Awas saja kamu berani mengganggu mbak Iska." ucap pak sopir memperingatkan pak Karno.

"Dia itu anakku, anak durhaka. Jadi harus di balas, dia akan segera kujual pada para pria hidung belang agar aku bisa kaya." teriak pak Karno yang sudah putus urat malunya.

"Nggak mungkin anaknya, kalau bener itu bapaknya nggak mungkin punya fikiran seperti itu." lirih ibu-ibu yang sudah bergerombol.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com