webnovel

Tsabitha Penyihir Berdarah Campuran

12 tahun yang lalu seperti mimpi buruk seumur hidupku. Meski sudah begitu lama, bayangan itu masih sangat jelas. Tepat saat peluru menembus kepala temanku, lalu dia terjatuh di depanku. Bingung, takut, dan entah perasaan apa lagi yang bercampur aduk di kepalaku. Aku tidak tahu harus bagaimana saat itu, hanya menangis. Setelah 12 tahun kejadian itu berlalu, setiap kali bayangan itu muncul, perasaan yang sama masih aku rasakan. Aku seolah tidak bisa mengubah apa pun, meskipun kejadian itu berulang kali terjadi di depanku. . . Aku menyusuri jalan setapak menuju bagian ujung. Dingin dan gelap tanpa penerangan, ditambah dinding kayu yang dibuat mengitari tempat ini menghalangi cahaya luar yang masuk. Sesampainya di satu bagian aku meletakkan buket lily putih yang sudah aku bawa, tepat di atas sebuah batu marmer putih bertuliskan nama ‘Zie’. “Aku pulang,” lirihku. Aku duduk di sampingnya, mengeluarkan beberapa kue dan dua buah susu kotak kesukaan kami. “Bagaimana keadaanmu di sana? Apa kamu baik? Apa kamu makan teratur?” aku mengusap nisan itu lembut. “Tunggu aku,” bisikku. ____________________________ Tsabitha And The Naughty Cat ************************ Updates at 08.00, 11.00 dan 20.00 WIB ************************ #Meet me on instragram: bluehadyan

dewisetyaningrat · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
401 Chs

Mata Hijau

"Putriku sangat suka dengan buku dan hal semacam itu, meski aku merasa itu cukup aneh. Dia menjadi sangat berbeda semenjak ditinggal ibunya menikah lagi, dan kami hanya hidup bertiga, aku dan kedua anakku," jelas pria itu. "Buku ini tidak kujual, karena itulah tidak ada dalam daftar barang kami" kemudian, dia memberikan benda itu padaku. "Ambil saja! Aku anggap dia sudah memberikannya padamu karena memintamu datang kesini."

Antara senang dan bingung, senang karena aku mendapatkannya dengan gratis dan bingung karena aku merasa orang itu seperti mengetahui banyak hal.

"Saya sampai kesini untuk mencari buku ini, karena ditempat saya sedang ada masalah. Putri anda memberikan banyak sekali saran kepada saya, dan saya cukup bingung jika akhirnya mendapatkan ini dengan percuma" aku menceritakan tentang masalah yang kami hadapi, pelan tapi pasti, ekspresi wajahnya berubah. Kini, dia menjadi ketakutan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com