"Jika kau tidak mengatakan yang sebenarnya, maka aku tidak mau melanjutkannya". Dia melihat pada Azalea. "Ini bukan perkara mudah atau sulit. Bukan perkara lama atau sebentar. Ini akan mengubah anak itu untuk selamanya," Vio kembali ke kursinya. Menuang teh ke cangkir miliknya dan kembali menikmati cemilan yang ada disana.
Azalea memintaku duduk, aku melihat ekspresinya yang sedari tadi terus tersenyum. Tampaknya suasana hatinya sedang baik. "Apa kau ingat perjanjian yang kau buat sebelumnya?"
"Perjanjian?" aku tidak ingat mana yang dia maksudkan.
"Jika kau berhasil menyingkirkan Yon maka aku akan mengabulkan keinginanmu sebagai bayarannya," dia melihatku sambil tersenyum.
"Iya," aku ingat itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com