webnovel

Tsabitha Penyihir Berdarah Campuran

12 tahun yang lalu seperti mimpi buruk seumur hidupku. Meski sudah begitu lama, bayangan itu masih sangat jelas. Tepat saat peluru menembus kepala temanku, lalu dia terjatuh di depanku. Bingung, takut, dan entah perasaan apa lagi yang bercampur aduk di kepalaku. Aku tidak tahu harus bagaimana saat itu, hanya menangis. Setelah 12 tahun kejadian itu berlalu, setiap kali bayangan itu muncul, perasaan yang sama masih aku rasakan. Aku seolah tidak bisa mengubah apa pun, meskipun kejadian itu berulang kali terjadi di depanku. . . Aku menyusuri jalan setapak menuju bagian ujung. Dingin dan gelap tanpa penerangan, ditambah dinding kayu yang dibuat mengitari tempat ini menghalangi cahaya luar yang masuk. Sesampainya di satu bagian aku meletakkan buket lily putih yang sudah aku bawa, tepat di atas sebuah batu marmer putih bertuliskan nama ‘Zie’. “Aku pulang,” lirihku. Aku duduk di sampingnya, mengeluarkan beberapa kue dan dua buah susu kotak kesukaan kami. “Bagaimana keadaanmu di sana? Apa kamu baik? Apa kamu makan teratur?” aku mengusap nisan itu lembut. “Tunggu aku,” bisikku. ____________________________ Tsabitha And The Naughty Cat ************************ Updates at 08.00, 11.00 dan 20.00 WIB ************************ #Meet me on instragram: bluehadyan

dewisetyaningrat · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
401 Chs

Halo…

Saat aku kembali, semua tidak lagi sama. Hal sederhana yang baru saja aku lakukan seperti mengubah semuanya. Yoru yang terus melihat ke aku saat kau akhirnya kembali. "Aku akan mulai berlatih lagi," aku mengambil satu pisau kayu yang lain. Aku berharap kali ini mereka mau mengajariku dengan sungguh-sungguh dan bukan mengerjaiku.

"Dari mana kau memperlari itu?" salah satu dari mereka mendekat.

"Dia hanya kebetulan," celetuk seseorang yang baru saja masuk dalam ruang latihan.

"Mau taruhan!" sangat ingin menantangnya.

Dia tertawa,"Jika aku menang, aku ingin busur yang kau bawa!" semua tertawa bersamanya.

"Jika kau kalah apa yang akan kau berikan padaku?"

"Aku tidak akan kalah, kau hanya beruntung dan aku akan menunjukkan itu pada semua orang!"

"Bagaimana jika aku menang, apa yang akan kau berikan padaku?" dia menatapku tajam.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com