Pagi hari di rumah tua.
Wahyu mengaduk sup daging di mangkuknya tanpa minat,. Wajahnya pucat setiap dua detik dia akan menghela napas dengan ekspresi muram., Dia ingin bertemu Elise tapi gadis itu sedang sibuk dengan temannya. Wahyu merengut tidak senang. Jika temannya perempuan tidak masalah tapi laki-laki membuat hatinya seperti terjepit karena takut. Meskipun dia percaya pada Elise tapi sulit untuk mempercayai orang yang dekat dengan nya.
"Apa lagi? Kau merasa bersalah karena Eliza tidak datang hari ini. Jangan khawatir hari ini dia minta cuti untuk pulang kampung? Sekarang makan makanan mu jangan hanya di pelototi seperti itu perutmu tidak akan kenyang." Kata kakek Wahyu.
Wahyu menegakkan kepalanya "Kakek jangan sok tahu, aku tidak peduli ke mana dia pergi kalau perlu jangan pernah datang lagi, setiap dia ada aku merasa sesak di rumah ini." Wahyu mengeluh terang-terangan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com