webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · Teenager
Zu wenig Bewertungen
167 Chs

Eps.67

" aku pulang..... " teriak Shea sembari membuka pintu di iringi oleh Alvarez yang berada di belakangnya

Kletuk!!!!

" aw..... Varez Lo apa-apaan sih jitak kepala gue... kalo gue bodoh gimana " ucap Shea sambil mengelus kepalanya

" Lo itu cewek, masak teriak-teriak... ini bukan hutan " balas Alvarez datar

" bawel Lo... udah gue mau ke atas bentar, mau mandi lagi... gue ngerasa badan gue masih bau banget "

" iya mandinya yang bersih, Lo emang bau banget... " balas Alvarez sambil menutup hidung nya, Shea langsung memasang mimik wajah kesal lalu berjalan kelantai dua menuju kamarnya.

Selama Shea berada di kamarnya, Alvarez duduk santai di sofa ruang tamu sembari memainkan ponselnya.

Beberapa menit kemudian, Shea pun muncul dan sudah mengenakkan pakaian santai

" Lo mau minum apa, biar gue buatin "

" apa aja, yang penting bukan racun "

Shea memutar bola matanya dengan malas, lalu beranjak menuju dapur, mengambil minuman kaleng untuk Alvarez dan beberapa jenis cemilan.

" rumah Lo kok sepi banget? " tanya Alvarez yang sudah berdiri di samping Shea

" oh astaga Varez, Lo ngagetin gue aja... untung gue nggak punya riwayat penyakit jantung " Shea mengelus d**a nya karena masih dengan suasana terkejut.

" mommy sama sikembar lagi di kamar, kalo papi jam segini pasti masih di kantor kalo Oma sama Opa mereka lagi di Bali liburan " ucap Shea sembari menyodorkan minuman kaleng pada Alvarez

" Lo pernah ke Bali? " tanya Alvarez sambil menyeruput minuman kalengnya

" gue belom pernah kesana, kalo Lo ? "

" pernah dua kali, tapi ngurusin kerjaan... kalo Nex time kita liburan ke Bali Lo mau nggak? " tanya Alvarez

Shea tersenyum menatap dua manik mata Alvarez yang berwarna biru kehijauan itu, entah mengapa sekarang berdekatan dengan Alvarez sangat menyenangkan walaupun terkadang ia masih bersikap menyebalkan.

" eh..... ternyata ada tamu " ucap Shalu, membuyarkan lamunan dari keduanya

" hai tante " sapa Alvarez dengan ramah, Shalu mengangguk dan tersenyum

" Loh mommy mau kemana Bawak tas segala ? terus sikembar mana? " tanya Shea yang clingak clinguk tak melihat adik kembarnya

" si kembar lagi sama Ajeng dikamar, mommy mau ke toko bunga sebentar mau pesen bucket bunga di suruh papi kamu... "

" biar aku aja Mom....." pinta Shea

" kan lagi ada tamu, masak tamu nya di tinggal... " balas Shalu

" biar aku yang nemenin Shea Tante " ucap Alvarez

" emang nggak ngerepotin? "

" enggak kok Tante "

Shalu diam sejenak, ia masih tampak berfikir

" tapi ini bucket bunga nya untuk dikirim ke pesta pertunangan Yesaya loh she..... " ucap Shalu dengan sedikit ragu.

Shea sedikit terkejut, bagaimana ia bisa lupa bahwa besok adalah hari pertunangan Yesaya dan Valentine namun sebisa mungkin ia tak ingin terlihat rapuh

" ya nggak apa-apa kok, cuma bucket bunga doang kan??? " balas Shea dengan sedikit senyum, Shalu hanya menghela nafas lelah lalu mengangguk.

Jadilah sekarang Shea dan Alvarez menunju toko bunga, selama perjalanan Shea sama sekali tak mengeluarkan suara, pandangan nya fokus pada jalan raya.

" She.... Lo bengong? " tanya Alvarez, ia masih fokus menyetir mobilnya

" hmmmm enggak kok.... gue lagi mikir aja "

" apa? "

" nggak kerasa ya, waktu berjalan dengan cepat... bahkan gue hampir lupa kalo besok adalah hari pertunangan Yesaya... "

" Lo sedih? "

" wajarkan kalo gue sedih " Shea mengalihkan pandangannya pada wajah tampan Alvarez.

Alvarez tak bergeming, ia tak tahu harus menjawab apa

*****

Valentine masih memilih beberapa bunga hias, sedangkan Yesaya hanya duduk santai ia sama sekali tak mempedulikan Valentine bahkan saat Valentine meminta pendapatnya, Yesaya bersikap acuh tak acuh.

" Shea lagi ngapain yah sekarang? " batin Yesaya.

" sayang, kalo aku tambahin bunga matahari di atas panggung kita nanti kira-kira bagus nggak yah.... " ucap Valentine sambil menunjuk bunga matahari pada Yesaya.

Saat melihat bunga itu, Yesaya teringat saat ia memberikan jepit rambut berbentuk bunga matahari pada Shea di taman, sedikit senyuman terpancar dari wajah Yesaya

Valentine merasa kalau Yesaya tersenyum padanya, ia pun meminta pada p*****n toko untuk menyiapkan tiga bucket bunga matahari.

Valentine beralih melihat-lihat bunga-bunga yang lainnya, ia beralih melihat seorang pria yang ia kenal sedang berdiri di depan bagian depan toko, laki-laki itu bertubuh tinggi tegap, parasnya juga tak kalah tampan dari Yesaya, kulitnya putih seputih salju dan manik mata berwarna biru kehijauan itu selalu bisa dengan mudah memikat hati seorang wanita jika menatap matanya.

" kayaknya gue kenal sama tu cowok deh " batin Valentine

Valentine juga melihat bahwa laki-laki itu sedang berbicara pada seseorang di hadapannya, namun karena seseorang itu berdiri di balik susunan bunga-bunga Valentine tak dapat melihat dengan jelas lawan bicara laki-laki itu.

Saat ia mencoba ingin mendekati laki-laki itu, Valentine tak sengaja menyenggol vas bunga yang berbahan kaca.

PRANGGGGGG!!!!!

Suara pecahan itu mengagetkan semua pengunjung yang berada di dalam toko bunga

" maaf saya nggak sengaja " ucap Valentine pada pemilik toko

" nanti saya bayar " ucap nya lagi

" Ada apa? " tanya Yesaya dengan bernada dingin saat menghampiri Valentine

" aku nggak sengaja nyenggol vas bunga " jawab Valentine

Mata Yesaya bertemu dengan sepasang mata yang saat ini sangat ia rindukan, bahkan jika waktu bisa ia kendalikan Yesaya ingin sekali berlari dan memeluknya.

Namun sayangnya, ada seorang laki-laki di samping wanita yang sangat ia rindukan kan itu.

Shea langsung memalingkan wajahnya dari tatapan Yesaya, dan ingin sekali ia pergi dengan cepat dari toko bunga itu

" Loh... Shea Lo disini juga? " tanya Valentine yang baru menyadari kehadiran Shea

Shea hanya diam dan tersenyum kecil menanggapi pertanyaan dari Valentine

" Lo Alvarez kan? " tanya Valentine pada Alvarez

Alvarez mengerenyitkan keningnya, ia masih nampak masih berfikir dari mana wanita itu tahu namanya

" Lo pasti lupa sama gue, gua Valentine sepupunya Clara " ucap Valentine

" owh iya gue inget... " balas Alvarez santai

" ya ampun, dunia ini sempit banget ya.... sekian lama kita nggak ketemu, eh ternyata kita ketemu disini juga " ucap Valentine

" mumpung kita ketemu disini, gimana kalo kita makan bareng, kalian mau kan ? " tanya Valentine

Shea sedikit melirik ke arah Alvarez yang berdiri di samping nya.

" ayo lah.... " Valentine menarik tangan Yesaya dan Alvarez secara bersamaan tanpa mempedulikan Shea disana.

Alvarez melepaskan tangan Valentine dengan sedikit kasar, lalu sedikit melirik kearah Yesaya

" gue bisa jalan sendiri, gue sama Shea disini, gue ingetin kalo lupa " ucap Alvarez dengan dingin

" ops sorry gue lupa " balas Valentine dengan sedikit sinis melirik kearah Shea

Kini mereka berempat sudah berada di salah satu restauran dekat toko bunga untuk makan bersama

" oh ya Rez, apa Lo udah ketemu Clara? dia juga ada di Jakarta " ucap Valentine, Alvarez hanya mengangguk tanpa menjawab

Mata Yesaya, terus memandangi wajah wanita di seberang nya, ia berfikir kenapa mereka harus bertemu dengan waktu yang tidak pas

" Lo sama Shea ada hubungan apa? " tanya Valentine, yang sedikit melirik kearah Yesaya

" kita lagi PDKT " jawab Alvarez santai

" Uhuk Uhuk Uhuk " Yesaya tersedak saat mendengar jawaban Alvarez

" sayang.... kamu kenapa? " Valentine sedikit cemas sambil mengusap punggung Yesaya,

Wajah Yesaya sudah memerah menahan amarah dan itu bisa di artikan dengan mudah oleh Alvarez, sedangkan Shea tak bergeming meskipun ia juga merasa terkejut dengan jawaban Alvarez namun ia tak menunjukkan nya.

" gue permisi ketoilet sebentar " ucap Shea sembari undur diri

Yesaya berinisiatif untuk menghampiri Shea

" sebentar gue angkat telfon dulu " ujar Yesaya sambil berpura-pura menerima panggilan

Yesaya sudah berdiri didepan pintu toilet, sudah tak sabar menunggu Shea keluar, saat pintu terbuka dan melihat sosok Shea yang baru saja keluar dengan gerakan cepat Yesaya menarik tangan Shea lalu menepi di balik tembok sehingga tak ada seorang pun yang melihat mereka

" Yesaya.... kamu apa-apaan sih... kalo Valentine liat gimana ? " ucap Shea dengan sedikit menekan

" nggak akan ada yang liat " balas Yesaya

Mata mereka saling bertemu, bahkan Shea dapat melihat dirinya di dalam mata Yesaya begitu sebaliknya

" kasih tau aku, kalo yang di bilang Alvarez tadi nggak bener " tanya Yesaya dengan sedikit memohon

" apa ada yang salah? apa aku nggak boleh sama laki-laki lain? sedangkan kamu bisa bersama dengan wanita lain " jawab Shea dengan acuh tak acuh

" secepat itu kamu ngelupain aku? apa udah nggak ada lagi cinta di hati kamu untuk aku she??? "

Mata Shea sudah berkaca-kaca, entah apa yang ada di gejolak hatinya, ingin ia berteriak dan memaki Yesaya namun mulutnya seakan terkunci

" kamu harus inget, hubungan kita udah berakhir... dan besok adalah hari pertunangan kalian dan sebaiknya kita bersikap layaknya sebagai teman " ucap Shea lagi sambil menghapus airmatanya yang sudah menetes dipipi nya lalu berlalu meninggalkan Yesaya yang masih diam mematung

****

Shea dan Alvarez sekarang sudah kembali berada di dalam mobil dan menuju arah pulang. Shea tidak menyangka bahwa dia akan bertemu dengan Yesaya dan Valentine hari ini, bahkan lebih parahnya lagi adalah ternyata Valentine kenal dengan Alvarez, Dan Valentine juga sepupu nya Clara mantan kekasih Alvarez.

Sekali lagi, Shea merasa di permainan oleh keadaan, dan alam semesta mendukung.

" gue nggak nyangka ternyata calon tunangan Yesaya itu adalah Valentine " gumam Alvarez

" dan lebih nggak nyangka lagi adalah, ternyata Lo juga kenal sama dia... bahkan dia juga sepupunya Clara " balas Shea

" Bener yang dibilang Valentine, dunia ini sempit banget " Shea tertunduk lemah

" gue mau tanya kenapa Lo harus bilang kalo kita lagi PDKT " tanya Shea

" emang kenapa? "

" kalo Valentine ngadu sama Clara gimana??? terus dia ngelabrak gue gimana??? apa Lo lupa kejadian yang menimpa gue tadi pagi "

" dia nggak akan ngelakuin itu, kalo pun sampe itu terjadi, artinya dia juga berurusan sama gue dan soal pagi tadi, itu di luar dugaan gue "

Shea hanya menghela nafas berat, ia merasa kenapa kisah nya menjadi serumit ini, bahkan ia masih ingat dengan jelas kejadian yang menimpanya pagi tadi

" gue nggak akan pernah biarin mereka nyakitin Lo " batin Alvarez

****