webnovel

tiga serangkai

tiga orang bersahabat dari kecil tinggal dikampung inpres desa tertinggal yang bertingkah konyol tanpa mereka sadari setiap pertemuan pasti ada perpisahan begitu tiga sahabat ini menjalani nasib masing-masing

Jhony_Koto · realistisch
Zu wenig Bewertungen
33 Chs

praktek biologi

kalian berdua dipanggil ke aula sama pak sabar "kata safril menyampaikan pesan pak sabar

"ada apa ya "kata Joni sambil merapikan kembali bukunya dan memasukkan kedalam laci meja.

"pasti membicarakan perihal dagang ditempat lapangan bola kalau,kamu dipanggil aku tak tahu untuk apa "kata Amir.

apa kau sudah kau kasih bocoran aku mau bergabung denganmu tahun ini kata Joni

"ga lah aku tak begitu orang nya,bertemu sama pak sabar saja baru sekarang" kata Amir

ketika sudah sampai dipintu aula

" Assalamualaikum" kata mereka berdua

" waalaikum salam kata pak sabar turun dari kursi juri buku tangkis.

"silahkan duduk "kata pak sabar

"kalian tau aku panggil kesini "kata pak sabar

"paling membicarakan bisnis "kata Amir

'strategi marketing kita sekarang tak seperti tahun tahun sebelumnya "kata pak sabar.

"berubah apanya "kata Amir

"tahun sekarang bapak berkerjasama dengan pemilik tiket"

"jadi setiap penonton yang membeli karcisnya buat nonton pertandingan sepak otomatis sudah membeli sebotol minuman air mineral ukuran sedang

seolah olah kita memberikan penonton minuman mineral dengan cuma cuma" kata pak sabar.

"jadi kita tak perlu pakai lapak lagi "kata Amir

"tugas kalian simpel tinggal tinggal memberikan minuman sama penonton "kata pak sabar.

"kalau begitu aku tak bisa sendiri harus ada teman yang membantu, rencana nya saya mau mengajak Joni untuk bergabung "kata amir

"jangan Joni cari saja partner yang lain dia akan bapak ikut serta kan dalam acara pria perkasa, sudah lama kami tak mengirimkan lagi wakil dari sekolah SMA satu ini dalam acara bergengsi tersebut.

"kenapa bapak memilih saya kata Joni

"bapak dengar selentingan kamu punya penis yang besar dan panjang bahkan melebihi ukuran rata rata orang Indonesia bahkan hampir menyamai penis orang luar negri kata pak sabar.

"penis besar dan panjang salah satu sarat utama pria perkasa dan hadiah nya pakai dolar " kata pak sabar

"saya tak mau semua itu , diberikan kesehatan dan bisa lanjut sekolah saja saya sudah bersyukur "kata Joni.

"bapak kalau masih muda pasti masih mau ikut ajang pria perkasa karena bapak disini sebagai pendidik jadi takut nama sekolah jadi jelek"kata pak sabar

"pemenang tahun lalu panjang penis nya tiga puluh senti setidaknya kamu harus punya tiga dua atau tiga satu " kata pak sabar.

"memang nya panjang penis itu bisa ditambah" kata Amir

"bisa tapi buat pria empat puluh keatas akan nambah satu senti setiap tahun nya "kata pak sabar.

"semua itu bisa dialatih masih ada waktu beberapa hari lagi kamu datang saja berlatih kerumah bapak" kata pak sabar

keduanya terdiam seribu bahasa entah apa dalam pikiran mereka

"tak usah dijawab sekarang kata pak sabar ketika serine sudah berbunyi tandanya sudah masuk kelas

"sekarang pelajaran apa "tanya Joni

"biologi" kata Amir

"mudah mudahan pak Mus tak datang aku paling malas belajar biologi dijam jam terakhir ini "kata joni.

"assalamualaikum kata pak Mus dengan santai nya dia masuk dan duduk dimeja guru.

saya kira bapak tak datang kata Andri

"kalian tak mau belajar biologi sama bapak" kata pak Mus

"tidak pak ,Andri saja yang malas' kata Amir

"kalau begitu buka buku kalian halaman terakhir tentang reproduksi manusia "kata pak Mus.

reproduksi manusia ,jangan kabur ya pak , seperti guru biologi kelas satu tujuh setelah memajang gambar,gurunya pergi kekantor murid disuruh mencatat kata Joni

jadi kalian bapak harusnya bagaimana tanya pak Mus

"jangan disuruh menyalin saja ,harus diterangkan kapan perlu pakai alat peraga yang asli" kata Joni.

"bagaimana Ade adek kalian setuju kita praktek pakai alat peraga asli"kata pak mus

"setuju "sahut semua murid satu lima

"siapa yang mengusulkan harus tanggung jawab,kamu berani gak sebagai model kalau mau aku kasih nilai sepuluh " kata pak mus

"kalau tak melanggar undang undang pornografi siapa takut" kata Joni

"sepanjang sepengetahuan bapak belum ada guru yang ditangkap polisi gara gara pelajaran biologi asal jangan diabadikan dan disebar luaskan " kata pak Mus

"susun meja yang didepan buat tiduran" kata pak Mus

kemudian murid yang didepan menyusun empat meja jadi satu

"naik tiduran lalu terlentang "perintah Mus

Joni pasrah mengikuti perintah pak Mus

"siapa perempuan yang bisa bantu bapak kata pak mus

"aku pak "kata Suhana dan Amir bersamaan

yang bapak minta perempuan bukan laki"kata pak Mus

sama saja pak yang penting bisa disuruh suruh"kata Amir

"Suhana maju kedepan "

"buka celana nya "kata pak mus

kemudian joni diselimuti sama kain panjang buat bedah

" Tak perlu dibantu aku bisa buka sendiri" kata Joni kemudian menurunkan celana abu-abu dan sempak sampai lutut dan mengeluarkan penisnya di lubang bedah

"bentuk beberapa kelompok terus maju kedepan" kata pak Mus

terbentuknya lah tiga empat kelopok

silahkan maju kelompok A

"boleh dipegang ga pak biar masuk keotak" kata Amir

"boleh tapi jangan merusak" kata pak Mus

satu persatu murid membelai lembut sehingga penis Joni makin besar dan panjang.

sehingga giliran kelompok Suhana saking gemesnya dikocok sampai keluar spermanya walaupun pak Mus dan beberapa murid lain sudah mencegahnya.

"Suhana bapak tak tanggung jawab atas kejadian tadi" kata pak Mus membela diri

"jangan takut hal begini sudah biasa buat saya" kata Suhana kembali ketempat duduknya.

tak lama setelah insiden itu bel pulang berbunyi.

"nanti saja catatnya minjam buku aku "kata Safril ketika Joni turun dari atas meja setelah membersihkan badannya kekamar mandi.

"tanggung kamu ingin duluan silahkan, kalau nanti tak ada angkot aku jalan lewat Guguak Sarai "kata Joni

"aku duluan ya "kata Safril

pak Mus menghampiri Joni setelah mereka tinggal berdua

"bapak lihat penis kamu belum kering dan ukuran nya beda dari kebanyakan orang kita apa rahasia nya "kata pak Mus

"tak pakai ramuan apa apa tapi ketika disunat saya pakai cara lama habis disunat langsung dipakai sama wanita seserahan" kata Joni

"sekarang sudah tak perjaka lagi dong" kata pak Mus

" sebanding lah dengan ukuran yang didapat membuat saya lebih pede dari sebelum nya" kata Joni

"bapak kalau ingin penis sebesar itu, aku akan antar kesana" kata Joni

ketika lagi ngobrol dengan pak Mus

"Jon cewek mu berantem dengan Suhana"kata Safril.

"pinjaman bukunya pak besok aku balikkan" kata Joni berlari mengikuti Safril

"dimana ril "kata Joni

"digerbang sekolah" kata Safril

benar saja ada kerumunan orang di gerbang sekolah Joni mempercepat larinya

"pegang cewek mu bawa yang jauh dari tadi ngejar terus "kata Albert pacar Suhana

"sudah sudah apa yang kalian ributkan"kata Joni mengunci putri melepaskan jambakan di rambut Suhana

"cewek mu norak, ada yang laporan gara gara aku kamu enjakulasi waktu pelajaran biologi,

asal kau tahu bukan aku saja memegang penis cowok mu semua murid satu lima"kata Suhana

"tapi tangan mu yang mengocok sampai keluar spermanya "kata Putri

ada ada saja yang kalian ributkan kata Joni membawa putri menjauh.

"cewek mu yang norak antar aku berobat dulu bisa tetanus mukaku dicakar kucing abu "kata Suhana pada Albert

"betul bukan Suhana saja yang memegang penis mu" kata Puteri

"kalau tak percaya tanya sama safril"kata Joni

"ga tau aku keluar waktu belajar biologi tau praktek pakai peraga kelamin sungguh-sungguh "kata Safril

"hampir setahun aku pacaran sama kamu jangan kan mengocok memegang saja tidak boleh kenapa harus Suhana yang melakukan pertama kali "kata putri

"kamu mau tahu jawabannya" kata Joni

"Joni selama ini belum sunat put makanya dia malu, baru beberapa hari habis disunat dia sudah menunjukkan tajinya" kata Amir

"jangan dengarkan Amir memang dia ember pecah "kata Joni

'kalian semua sama saja tak ada satupun yang bisa dipercaya "kata putri pergi pulang

"aku antar put" kata Joni

"kamu antar saja Suhana "kaputri

" jangan diganggu dulu dia lagi marah" kata safril

'kalian mau pulang atau mau nginap disekolah" kata Amir pergi mengambil motor keparkiran