webnovel

tiga serangkai

tiga orang bersahabat dari kecil tinggal dikampung inpres desa tertinggal yang bertingkah konyol tanpa mereka sadari setiap pertemuan pasti ada perpisahan begitu tiga sahabat ini menjalani nasib masing-masing

Jhony_Koto · Realistic
Not enough ratings
33 Chs

onderdil India

"ayok kita pulang "kata Joni keluar dari praktek dokter dengan Fatimah yang sudah kembali ke penampilan nya semula setengah baya.

"alhamdulilah sesuai dengan yang diharapkan teman kita tak berubah jadi tua " kata Amir dan Safril

"coba lihat hasilnya "kata Amir

Joni mengangkat sarung setinggi-tingginya

"waw waw susah sudah tak sanggup aku melihat nya aku takut tergoda " kata Amir menutup celana ada yang bereaksi didalam nya

"bisa bisa piala bergilir tahun ini bisa pindah ke tangan yang mengalahkan titit Mak itam" kata Amir

"memang kamu yakin Mak itam yang menang pria perkasa tiap tahun, dalam lomba orang peserta nya hanya terlihat pusat kebawah dalam kotak rahasia "kata safril.

"walaupun orang nya tak kelihatan tapi aku yakin titit yang belang hanya punya Mak itam saja yang begitu dikampung kita ini" kata Amir.

"ukuran punyaku masih bisa ditambah lagi ga uni " tanya Amir.

"kalau masalah itu harus langsung ketempat praktek saya tak bisa dibuka disini" kata Patimah.

"kalau mau instan ujung ujungnya dipotong lagi sedikit biar bisa tumbuh lagi "kata Patimah

"tak jadi deh aku dirubah lagi ukuran nya kalau begitu syaratnya" Safril

"nikmati saja yang sudah ada yang penting keras semuanya akan puas "kata Joni Menenangkan kedua kawannya yang iri dengan perubahan bentuk kelamin kearah yang lebih baik.

"aku siapa yang antar" kata Patimah

"biar aku saja ,Safril mengantar joni" kata Amir sambil menuntun Patimah kemotornya

kemudian mereka pulang ke tujuan masing-masing.

"rasanya ban motor mu tak enak "kata safril

"coba berhenti sebentar, untung kempes nya dekat tambal ban tambah angin saja dulu" "kata Safril

" Joni kenapa pakai sarung "kata mendi pemilik bengkel

"habis disunat masih basah" kata Safril

sesampai dirumahnya

"kamu kenapa Jon "sambut samsimar memapah anak nya.

"kau tak kasih tau kamu disunat 'kata Safril

Joni tak menjawab pertanyaan temannya itu.

"kamu sunat dapat duit dari mana "tanya samsimar

"ayah yang kasih saya duit buat sunat "kata Joni kemudian duduk dikursi plastik warna hijau dimeja bulat.

"tolong safril naik dan ikatkan talinya ke kaso kata samsimar melempar tali pada Safril.

setelah kasur dan kain panjang sudah dikat

"bantu aku ril aku mau rebahan "kata Joni

baru saja Joni rebahan para tetangga sudah berkerumun dipintu mau masuk.

kenapa kau tak bilang Joni mau disunat"kata uwok pada samsimar yang sibuk didapur

"jangan kan uwok ,saya sendiri ibunya tak dikasih tau , pulang pulang sudah pakai sarung" kata samsimar.

"dimana Joni disunatnya "kata uwok Dinar

"aku sendiri juga belum bertanya "kata samsimar.

ketika bibi dan tetangga sedang berbincang datang bapak yang ada dilapau mendi

"assalamualaikum ' kata bapak bapak

" waalaikum salam" kata ibu ibu yang sedang kumpul

" silahkan duduk "kata samsimar kemudian tamu duduk lesehan dilantai beralaskan tikar plastik.

setelah habis rokok sebatang

kemudian rombongan bapak bapak masuk kedalam mengepal duit ke tangan Joni yang sedang rebahan.

"boleh kami lihat" kata salah satu bapak

"silahkan" kata Joni memindahkan kain penutup

setelah kain penutup terbuka mereka kaget tak menyangka punya onderdil seukuran orang India.

"Sam tamu tamu setelah masuk dan bertemu dengan Joni kenapa mereka bilang onderdil India" kata uwok Dinar

"coba kita lihat aku jadi penasaran"kata uwok Dinar

kemudian keduanya masuk kedalam

"boleh aku lihat' kata uwok

"silahkan wok" kata Jon

setelah kain terbuka kedua nya saling berpandangan

"kamu bilang sunat pakai laser bukti nya kau melanggar janji mu" kata samsimar lari keluar.

"kenapa kamu menangis sam seharusnya kamu bahagia anak mu sudah sunat dan pulang dengan selamat"kata uwok menyusul samsimar kedapur

"kenapa saya tak sedih seluruh nasehat ku tak didengar kan dia keras kepala persis bapak nya "kata samsimar menyeka air matanya.

"jangan lama-lama sedih nya tamu tambah banyak" Kata uwok

"assalamualaikum" kata uni nun dan teman temannya

waalaikum salam sahut orang yang hadir

"ada apa nun ,perempuan dilarang masuk "kata uwok Dinar.

"kami cuma ingin membuktikan omongan bapak bapak yang baru dari sini punya Joni sebesar pentungan satpam" kata uni nun.

"lakimu kan ada kenapa tak kau lihat punya dia sama saja "kata uwok

"uwok ada ada saja kami mau membuktikan gosip itu ,malah disuruh lihat punya laki, kalau itu tak perlu disuruh lagi" kata uni nun

menerobos masuk

"boleh kami lihat Joni kata uni nun

"malu ah "kata Joni

"kemaren kau telanjang saja mandi didepan kami tak malu sekarang sudah berubah"kata uni nun

"kalau uni memaksa silahkan" kata Joni mengangkat kain penutup nya

"besar sekali, kalau segini ukuran punya mu kemarin tak aku larang kamu mandi dengan kami" kata uni nun

"jangan lama lama uni nanti kilaf "kata safril dari tadi menilai tamu yang datang kerumah Joni.

"ayo kita pulang diluar sudah banyak yang antri "kata uni nun memberikan amplop kepada Amir.

seharian tak henti hentinya tamu datang walaupun hanya dengar berita dari mulut ke mulut

walaupun janda samsimar banyak sekali orang yang kenal sama dia,berprofesi nya sebagai pemandi jenazah salah satu penyebab nya apa lagi memegang tiga kampung sekaligus memuat orang segan dan menghargainya

"sampai ujian kenaikan kelas sembuh ga ya" kata safril yang dari tadi tak beranjak dari tempat Joni

"sebenarnya ini sudah sembuh karena banyak tamu Saja aku pura pura sakit" kata joni

"coba telpon Amir sudah sampai rumah atau belum

"tadi sudah aku telpon tapi tak aktif

Kata imai dirumah juga tak ada "kata Safril

"pasti kepincut sama nenek Fatimah dan tak tahu jalan pulang " kata Safril

"kita tunggu dulu satu kali dua empat jam kalau belum ada kabar baru kita lapo polisi" kata joni

"bapak mu datang Jon' kata uwok Dinar

"suruh masuk "kata Joni

"Mak saya mana wok"kata Joni

"pergi kebelakang sepertinya dia masih marah pada ayahmu" kata uwok Dinar

assalamualaikum kata ajo basar

waalaikum salam duduk yah " kata Joni mencium tangan ajo Basar.

"cukup duit yang ayah kasih kemaren"kata ajo Basar

"masih ada sisa 'kata Joni mengembalikan sisanya

'tak usah pegang saja "kata Basar

"Mak sari tak ikut 'kata Joni

"ada diluar tapi takut masuk' kata Basar

"boleh ayah lihat "kata Basar sambil menyingkap kain penutup kemaluan Joni.

"mantap sesuai yang ayah harapan Sama persis milik Ayah"kata Basar

setelah duduk sebentar

"ayah balik seperti nya ibu mu tak suka ayah datang "kata Basar

"Mak malu dengan kejadian beberapa hari yang lalu" kata Joni

"berapa hari libur sekolah Jon" kata Basar

"seminggu lagi juga sudah sembuh kalau pantangan nya tak dimakan "kata Joni

"aku pamit kalau butuh sesuatu telpon saja"kata Basar.

"itu ayahmu Jon bukan kah kamu bilang beliau sudah mati" kata safril

"itu dulu, kenyataan aku sudah ada ayah sekarang hidup ku lebih berwarna "

"aku baru tau seminggu yang lalu ajo Basar ayahku" kata Joni

"kamu enak masih punya orang tua lengkap sedang kan aku sampai sekarang tak pernah bertemu ayah" kata safril

"yang sabar ya "kata joni

setelah sepi tamu datang Safril pamit pulang kerumahnya