webnovel

Bab 218

"Uangnya habis untuk jajan Meilani, aku juga masih punya hutang di warung, malu kalau ngutang lagi," jelasku.

"Punya istri boros banget," ucapnya kesal.

Hih! " Punya suami pemalas banget," sahutku.

"Pemalas? Terus kamu selama ini makan dari mana?" Tanyanya dengan emosi.

"Urusan makan kan memang kewajiban suami, apa kamu merasa keberatan?" Tanyaku.

"Aku tahu itu kewajiban, lihat saja sekarang kalau aku tidak bekerja apa kalian bisa makan?" Ucapnya dengan sombong.

"Oh gitu? Kita lihat saja siapa yang akan merasa kenyang atas pekerjaannya masing-masing," teriakku.

"Kamu tuh bisa kerja apa? Hidup kamu tuh cuman bergantung kepadaku," ucapnya dengan nada tinggi.

"Oke! Mulai sekarang kita cari uang masing-masing dan aku tidak akan bergantung hidup lagi kepadamu!" Kataku kesal.

Dari pada pertengkaran ini semakin bertambah jauh akhirnya ku memilih untuk pergi ke belakang.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com