webnovel

Bab 209

"Bu Luna, maaf, tadi saya sudah mampir ke rumah Ibu. Tapi sepertinya rumah Ibu, sedang sangat ramai. Jadi saya urung untuk masuk," ucap Risa.

"Iya, tidak apa-apa," jawabku.

Risa menatapku dengan tatapan penuh belas kasihan. Mungkin dia sudah mendengar semuanya. Ah, biar saja. Mau seperti apa pun aku menutupinya, toh semua orang yang tinggal di lingkungan sekitar komplekku, pasti sudah mendengar semuanya.

Siangnya, saat aku sedang makan siang di butik, datanglah Nadin, sahabatku. Dialah pengacara yang ingin kumintai bantuan untuk mengurus perceraianku.

"Hai, Luna," sapa Nadin.

"Hai, kamu sidangnya sudah selesai?" balasku.

"Sudah dari tadi. Pengacara sebrang, langsung ko," jawabnya sambil tertawa.

"Gimana, pembicaraan kita kemarin. Kamu sudah mantap, ingin bercerai? Kalau memang sudah siap, kamu persiapkan saja bukti-buktinya, agar prosesnya bisa lebih cepat."

Nadin berbicara dengan wajah yang begitu serius.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com