Bab 34.
Ku perhatikan dari tadi, wajah Bang Ben
cemberut saja. Tak tau apa di dalam pikirannya itu. Bengkelnya lumayan ramainya. Sepertinya kumat lagi penyakit lamanya. Apalagi kalau bukan ngajak ribut dan berantam. Setelah membasuh tangan, ia berganti pakaian dengan yang bersih. Lalu membereskan semua peralatan bengkel, membawanya masuk ke dalam. Aku dan Nina duduk di luar sambil menunggu Bang Ben menutup bengkelnya.
"Bu ... Nina ngantuk, nih!" ucapnya.
"Iya, sebentar lagi kita pulang. Lihat tuh, Ayah sedang menutup bengkelnya!"
"Kita pulang bersama Ayah, ya, Bu?"
"Iya, kalau perginya aja, kita naik ojol," jawabku pelan.
"Yuk, naik!" Bang Ben menghidupkan mesin sepeda motornya, dengan wajah yang masih di tekuk saja.
Hmm ... aku diam saja, sambil naik ke atas boncengan. Sepanjang perjalanan, kami tak saling bicara. Malas ribut, sudah capek dan lelah. Aku hanya ingin pulang ke rumah bertemu anak-anak dan beristirahat.
******
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com