Waktu gue mau masuk ke dalam suatu ruangan, tiba tiba tangan gue ditarik dengan paksa. Dan baru aja gue mau teriak, udah ada tangan besar yang bekap mulut gue dengan kencang.
'Apaan lagi, nih!?'
Gue menutup mata rapat rapat sambil teriak. Tapi karena mulut gue dibekap, jadi yang keluar cuman 'embhhhhh' atau 'hmmmmmpphhh'
"Sttt. Jangan triak." Suara cowok nih.
Gue terdiam.
'Kek kenal, nih, suara.'
Perlahan gue membuka mata gue, bersamaan dengan tangannya ngelepasin mulut gue.
Mata gue melotot sempurna waktu ngeliat sosok cowok yang berdiri di depan gue. Cowok dengan rambut agak berantakan tapi ga memberi kesan kacau, ada jam tangan mahal di lengan kirinya, dengan nuansa pakaian hitam.
Gue yakin seribu persen gue ga salah liat kalau Peter lagi berdiri di depan gue. Iya. Peter. Cowok yang menghilang dari sekolah dan kehidupan gue selama beberapa hari ini.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com