Evans meletakkan ponselnya dan melanjutkan makannya dengan santai.
"Aku akan diam saja," ucap Evans.
"Kau yakin? Itu jelas - jelas saat kau mencium ku,"
"Kau takut?" tanya Evans.
"Sejujurnya iya, karena aku tak ingin menimbulkan kehebohan lagi," sahut Andrea.
"Aku tak ingin mengumumkan hubungan kita secara resmi. Tapi, aku tak akan menutup - nutupi hubungan kita."
"Kau tak takut media akan bicara yang tidak - tidak jika kau diam saja?"
"Tidak, apa yang bisa mereka korek dariku?"
"Kejadian ayahmu?"
"Sejak kejadian itu, tak ada yang mau membicarakannya. Karena saat itu pemerintah sedikit banyak terlibat. Jadi kau tenang saja," ucap Evans.
"Kalau begitu, bagaimana kalau kita berkencan?" Andrea mencoba memberi usul kepada Evans.
"Kencan?"
"Ya, seperti pasangan lain. Berkencan, keluar bersama, menikmati kebersamaan kita berdua," ucap Andrea.
"Okey, kemana kita akan pergi?"
***
"Andrea, banyak mata melihat kita," ucap Evans sambil terus menutupi wajahnya dengan topi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com