Aldric berjaga semalaman setelah dia memberikan kabar pada ayah mertuanya bahwa Adrianna sudah pulang. Dia bahkan merahasiakan keberadaan Adrianna agar mertuanya tidak cemas. Menjelang pagi, Adrianna terbangun dan melihat Aldric duduk di sebelahnya, terpejam dengan tangan terlipat di dada. Kepalanya bersandar di sandaran kursi, dia tampak kelelahan, masih memakai kemeja kerjanya yang dia pakai kemarin. Adrianna merasa begitu bersalah melihat suaminya seperti itu.
Adrianna beringsut untuk turun, dia merasa ingin berkemih, dan ternyata saat dia turun jarum infusnya tersangkut hingga tiangnya terguling dan jatuh hingga menimbulkan bunyi berdebam keras yang akhirnya membagungkan Aldric.
"Hei . . ." Aldric mengerjapkan matanya, begitu dia tahu apa yang terjadi, Aldric berlari ke arah Adrianna dan segera membantunya.
"Aku ingin ke kamar mandi." Adrianna menatap Aldric dengan tatapan puppy eyes.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com