Tristan mengemudikan SUV nya sendirian menuju Salemba. Perumahan Citra Asih Salemba Blok F, Nomor 56-59, nama dan urutan rumah di Perumahan Rakyat perbatasan Jakarta Timur dan Depok itu. Perumahan yang belum pernah sama sekali disambangi Tristan. Diketahui ada empat rumah yang mendapati teror darah misterius.
Hanya belasan menit semenjak Isyana, Jevan, dan Arin meninggalkan TKP apartemen Tristan, sebuah panggilan masuk ke call centre Polda Metro Jaya. Panggilan itu diteruskan dari Polsek Jakarta Timur. Seorang pria yang mengaku sebagai ketua RT melapor dengan panik.
Lampu lalu lintas berubah merah, Tristan menginjak pedal rem, menghentikan mobilnya meski bisa saja Ia menerobos akibat dalam situasi mendesak dan terburu. Namun ada hal lain yang perlu Ia lakukan dalam jeda berkendara itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com