Isyana, Jevan, dan Yudha tengah disibukkan dengan belasan rekaman CCTV sekitar unit apartemen Tristan. Dua jam bekerja, mereka belum menemukan apapun yang signifikan terkait siapa gerangan si pelaku teror genangan darah. Ketiga orang itu padahal sudah membagi pekerjaan sesuai dengan perkiraan waktu pelaku muncul; dini hari.
"Bagaimana kira-kira si pelaku ini menaruh darah segitu banyaknya di apartemen? Tanpa memboblol pintu?" Yudha berpikir dalam fokusnya pada rekaman CCTV lorong jam 4-6 pagi.
"Tergantung dari dengan apa dan bagaimana darah itu dibawa," jawab Isyana.
"Menurut Anda bagaimana dia membawanya Syan?" tanya Jevan kali ini.
Isyana berpikir sejenak, sembari matanya fokus penuh pada layar monitor. "Saya kira ini berkaitan dengan penemuan tiga kantung darah di TKP Restika. Ujung kantung darah itu tipis, bisa diselipkan ke bawah pintu, lalu darah dialirkan. Atau ... ada selangnya. Itu bisa jadi," jelasnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com