Andreas membuka pintu ruangan Tristan setelah diizinkan oleh si pemilik. Tampak Tristan sedang sibuk dengan berkas berkas di depannya. Seperti biasa, merencanakan langkah investigasi selanjutnya melalui fakta di tahap investigasi selanjutnya. Lalu kedatangan Andreas adalah untuk itu, salah satunya. Entahlah, pria itu selalu punya agenda tambahan tak terduga. Improvisasi sekaligus terencana.
"Gimana Dre?" Tristan menutup bolpoinnya, hendak lebih fokus mendengarkan Andreas.
"Gue udah introgasi pelapor DPO yang meninggal itu, dua duanya. Mereka masih keluarga. Satu Ayahnya, satu Sepupunya," jawab Andreas, membuat Tristan mengangguk antusias, "Dua duanya menemukan korban?"
Andreas mengangguk, "Iya. Mereka yang menemukan juga. Mereka mengatakan korban sudah hilang empat bulan lalu. Aktivitas terakhir bertemu dengan seseorang untuk alasan bisnis. Tawaran bisnis," jelasnya.
"Tawaran bisnis? Spesifiknya?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com