Daniz yang selalu menjadi bahan olok olok papa sambungnya itu malah menjadi jadi. Ia memamerkan semua kebutuhan anak anaknya yang ia penuhi. Caca , putri dan si kembar hari ini mereka panen hadiah. Papa bagas sedang berbaik hati memberikan segala permintaan anak anaknya itu.
Papa bagas, sayangg?
"Boleh gak, caca request barang penting yang caca perlukan di sekolah?""Caca butuh laptop, pa?
"Gimana, pa?" pinta caca penuh semangat.
Oke, deh!""
Kali ini papa kabuli, tapi kalau yang mahal mahal nantinya harus buat permintaan tahun ini dan tahun depan baru di beli.
"Kamu paham, kan?"
Papa juga butuh oksigen untuk bernapas dulu. Ibarat kata papa juga harus ngumpulin duit buat beli yan mahal mahal gitu.
"Gimana, sih?"
"Emangnya papa ada pohon uang di rumah? Ada ada saja anak anak ini!" dengkus papa melengos.
"Baiklah, tuanku raja!"
"Jangan marah dulu nanti cepat tua, udah gak ganteng lagi."
"Awaass ... Awaass!!"
"Mama larasnya kabuur, ntar!" ledek caca manja.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com