webnovel

The last knight : New Generation Knight

Pertarungan antara Manusia, Monster, dan Iblis tidak pernah berhenti. Membunuh atau di bunuh itu lah pilihan manusia untuk bertahan hidup hingga akhirnya mendapatkan kemenangan. Aku Bagas, kedua orang tua ku di bunuh oleh iblis di depan mata ku sendiri. Inilah perjalanan Bagas dan teman temannya untuk membantu umat manusia dalam menghadapi iblis dan para monster.

Bolcurut · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
13 Chs

Begins

Kami pun tiba di depan pintu kelas, terlihat ruangan yang nyaman dan hangat disertai bangku kayu 1 pasang, ada juga jendela untuk melihat keluar, dari sini keliatan menara begitu besar tempat dimana guild berada, ruangan ini tidak besar atau pun kecil.

"Inilah ruangan belajar untuk kalian wahai murid murid ku" ucap guru Herman kepada murid murid nya

"Silahkan kalian pilih tempat duduk kalian masing" ucap guru Herman

Aku duduk di kiri paling belakang, di depan ku ada Rian, di samping Rian ada Kahfi, dan di belakang Kahfi ada seorang wanita lumayan cantik dengan rambut kepang kesamping bewarna coklat, dan mata yang cerah bewarna hitam.

"Wah sepertinya sudah dapat bangku semua yaa ?, (sepertinya tebakan orang itu benar, di tahun ini yang akan menjadi murid baru berjumlah 50 orang tiap masing masing kelas. Tak ku sangka bisa setepat ini tebakan nya)" ucap guru Herman kepada para murid nya.

*Note

Jika ada tanda dalam kurung () dalam sebuah percakapan, berarti dia sedang berbicara dalam hati.

"Sudah pak guru" ucap murid murid

"Oke semua, tolong duduk dengan tenang dan perhatian bapak mau berbicara" ucap pak guru Herman.

Semua murid mulai fokus menatap pak guru Herman kecuali aku dan tentu saja Rian. Rian malah menatap pandangan ke Kahfi dan aku malah ke jendela.

"Hehehehe itu berdua yang di belakang bisa tidak menghadap ke pak guru dulu !" ucap pak guru Herman.

"Heey Rian, kau salah menghadap. Pak guru meminta mu menghadap ke arah depan" ucap Kahfi memperingati Rian.

"Maaf" Jawab Rian.

"Ano... Pak guru meminta mu untuk menghadap ke sana" ucap seorang gadis yang berada di samping ku.

Suara gadis itu begitu lembut.

"Ahh... Maafkan aku, aku melamun" jawab ku kepada gadis itu

Lagi lagi aku memikirkan tentang apa yang aku lihat tadi

"Tidak apa apa" ucap gadis tersebut

"Oke jadi murid murid ku tercinta, Sekali lagi ku perkenalkan diri. Nama ku Herman umur 32 tahun dan aku adalah wali kelas kalian semua yang berada di sini. Kalian semua aku yang memilih untuk jadi murid ku karena aku yakin dari posisi kalian yang berada di barisan paling belakang saat tadi di halaman, aku yakin kalian adalah murid murid yang bandel. Kenapa bapak bisa tau ?, Karena saat di halaman tadi kalian semua berpindah dari posisi depan ke belakang seakan akan mencari tempat yang sejuk untuk diri kalian sendiri tanpa memikirkan orang lain yang kepanasan untuk bisa bertahan, bahkan satu dari kalian ada yang masih sempat sempat nya makan," ucap pak guru Herman

"Cringgg" Tiba tiba buluk kuduk ku merinding

Beberapa murid melihat ku.

"Tapi bapak yakin ada beberapa orang yang sudah berada di sana duluan. Oke bapak sudah mengenal diri, sekarang kalian lah yang akan mengenalkan diri kalian masing masing dan mengapa kalian mau menjadi knight" ucap pak guru Herman

"Naaaaaamaku Aziiiiz, umuuuurr ku 15 taahuun. Alaaaassssaaan ku meennjaaadiii knight adaaalah unnttuuukkk meeeennjadi kuuuaat." ucap seorang lelaki berwajah bulat, berambut botak, dan sepertinya dia gagap.

"Hahahaha apakah kau bodoh kah ?, mengapa cara bicara mu begitu" ucap ku yang tertawa terbahak bahak.

Seketika orang orang pada melihat ku.

"Ehh... Ada apa ? mengapa kalian pada melihat ku"

"Maaf, maaf atas kelakuan orang ini. Dia orang yang sangat bodoh, sekali lagi maaf" ucap Kahfi yang membela ku dan menundukkan kepalanya kepada orang orang tersebut

"Ehhh... Ada apa ?" ucap ku yang terheran heran

"Tiiiiiidak aaaaaappppaa aaaaapaaa" ucap Aziz kepada Kahfi

"Hahahahahaha lihat dia berbicara seperti itu hahahaha" aku yang tertawa terbahak bahak sambil menunjuk jari ku kepada Aziz

Pletuungg (Bunyi pukulan di atas kepala)

"Bodoh nya kau" ucap Kahfi kepada ku

"Sakiittt....." Teriak ku

"Maaf maaf maaf" ucap Kahfi sekali lagi meminta maaf

"Kalo gitu kita lanjutkan" ucap pak guru Herman

"Hahahaha seperti nya aku tidak perlu mengenalkan nama ku di sini, kalian semua pasti sudah pada mengenal diriku yang tampan ini,"

"Siapa kau ?" ucap ku kepada orang tersebut.

"Oy oy oy, masa kau tidak mengenali ku yang tampan ini"

"Apakah kau bodoh ?" ucap ku

"Oy oy oy, orang bodoh teriak bodoh huahahaha"

"Kalo gitu kau bego" ucap ku

"Oy oy oy, apakah kau mengajak ku untuk berantem"

Dia menghampiri ku

"Ayo sini kita berantem" ucap ku sambil menghampiri dia

"Kalian berdua kenapa ribut" ucap Kahfi yang mencoba memisahkan kita berdua

"Rian bantu aku memisahkan mereka berdua" ucap Kahfi yang meminta tolong

"Wooyyy Rian" teriak Kahfi

"Jiiii..... Apakah itu yang dinamakan semut ?"

Rian sedang melamun, pandangan nya terus ke atas

"Sini yaa kau...! akan ku jadikan kau makanan ikan !" ucap ku

"Haaa... Kau yang kesini...! akan ku jadikan kau makanan kuda ku !"

Pak guru Herman hanya bisa tersenyum melihat nya dan murid murid lain juga tertawa, ada beberapa yang mau nolongin tapi ragu ragu, ada juga yang tidak perduli dengan apa yang terjadi.

"Wooyy Pak guru tolong saya memisahkan mereka" ucap Kahfi

"Siapapun Tolongggiiinnnn guuuaaaaaaa !!!" Teriak Kahfi

Di suatu tempat yang berada di luar kota

"Hmmm sepertinya aku menemukan yang tepat"

"grrrrrrrrrrrrr"

Balik ke sekolah

Di tengah keributan ada sosok pahlawan yang memisahkan mereka berdua

"Heeeyy Kaaaaaalliiiiiaaaan beeeeeerrrrrdua heeeennnttiiiiikkkkaan" ucap Aziz yang berdiri dari bangku nya

"Hahahahahahaha lihat itu hahahahaha dari cara dia berbicara hahahahaha, aku tidak bisa berhenti tertawa hahahahaha" ucap ku tertawa terbahak bahak, dan tidak memperdulikan apa yang tadi terjadi.

Akhirnya pun tenang

"Akhirnya tenang juga yaa. Silahkan lanjutkan perkenalkan diri" ucap Pak guru Herman

"Nama ku Angga Oedo umur 15 tahun, Alasan ku menjadi knight tentu saja untuk melindungi kalian yang lemah hahahahaha" ucap orang tersebut yang sebelumnya bertengkar dengan ku

"Ehh... Oedo ? bukan itu nama salah satu bangsawan ?

"Tak disangka dia seorang bangsawan walaupun sedikit bodoh"

"Walaupun bodoh tapi asalkan tampan tidak masalah"

Seketika para murid menjadi heboh karena di kelas ini ada seorang bangsawan.

"Pfffff..." ucap ku sambil membuang muka

"Apa apaan kau !!! malah buang muka, ngajak berantem lagi ?!!!" ucap Angga kepada ku

"Ha.. ha.. ha.., tak disangka dia seorang bangsawan, ha.. ha.. ha.." ucap Kahfi yang kelelahan

"Mengapa kau kelelahan begitu Kafur ?" ucap ku kepada Kahfi

"Ini semua karena kalian berdua ha.. ha.. ha.., dan satu hal lagi ha.. ha.. ha.., namaku itu Kahfi jangan seenaknya saja mengganti" Jawab Kahfi yang cukup kelelahan

"Hahahaha Maaf" ucap ku

Tong... Tong... Tong... (Suara bel)

Suara bel berbunyi sangat kencang di luar jendela menandakan waktunya makan siang bagi murid murid

"Suara apa itu" ucap ku

"Yaa sepertinya untuk sesi perkenalan sampai sini saja, itu tadi adalah suara bel menandakan waktunya kalian istirahat, nanti untuk sesi selanjutkan akan ada guru lain yang akan masuk, menjelaskan bagaimana sejarah knight. Kalo begitu silahkan kalian istirahat" ucap Pak Herman

Kami pun bergegas pergi ke luar kelas untuk beristirahat, ada beberapa orang yang masih berada di dalam kelas termasuk aku, kahfi, Rian yang masih memandangi atas, Angga, dan seorang wanita yang duduk sebelah dari bangku ku.

"Ahh... akhirnya istirahat juga, aku sudah sangat kelaparan di tambah kejadian tadi membuat ku lelah" ucap kahfi memandangi ku

"Woy Rian, sampai kau memandang ke atas ?", ucap Kahfi yang melihat ke atas juga

"Apakah itu yang dinamakan semut ?"

"Semut ?" aku melihat ke atas juga

"Apakah kau bodoh kah ?, sudah jelas jelas itu kadal" ucap ku

"Oy Bagas, lebih baik kau tidak usah berbicara. Itu adalah cicak, dia emang suka nempel di atas dinding untuk mencari mangsa nya yaitu nyamuk" ucap Kahfi menjelaskan ke Rian

"Yosh saat nya kita makan"

Kahfi dan Rian membuat tas mereka yang isi nya bento, Rian membawa makanan daging, sedangkan Kahfi membawa Roti tawar

"Ehh, Dimana Bento ku ?" ucap ku

"Bukan nya kau sudah menghabiskan nya pas tadi di halaman" Jawab Kahfi

"A..... Jadi begitu"

"Kalau begitu minta bento mu" ucap ku kepada mereka berdua

Aku berdiri dari bangku ku dan mencoba mengambil bento Kahfi, tapi...

"Ciiiii...." Aku menatap Kahfi dengan wajah kasian

"Apa apaan pandangan mu" ucap Kahfi

"Aku meminta sama Rian saja" ucap ku kepada Kahfi

"Uuyy Rian, Bagi yaa" ucap ku ke Rian

"Aku begini bukan berarti tidak mampu membeli daging, aku bisa saja menangkap beberapa monster lalu ku jual ke guild untuk mendapatkan uang" ucap Kahfi

"Lalu kenapa ?" tanya ku sambil memakan bento nya Rian

"Karena aku ingin memakan roti" jawab Kahfi dengan nada malu malu

"Ohh begitu" ucap ku sambil memandangi Kahfi dengan wajah kasian

"Kalian bertiga seperti nya sangat akrab yaa" ucap seorang gadis yang berada di belakang Kahfi

"Tidak... Amnyam nyam nyam nyam, kami bertiga baru saja kenalan tadi pagi pas di halaman, amnyam nyam nyam" jawab ku sambil memakan bento nya Rian

"Betulkah ?" ucap gadis tersebut

"Hooh, betul. Amnyam nyam nyam nyam" jawab ku

"Ada apa emang nya ?" tanya ku

"Tidak... hanya saja kalian seperti sudah saling kenal" jawab gadis tersebut

"Begitu ya, Amnyam nyam nyam" ucap ku

"Wooy Rian bento mu.... Habis" ucap Kahfi

"A.... betul, ni Rian Bento mu. Terimakasih atas makan nya" ucap ku sambil ngasih kotak makanan Rian

"Lihat Rian, makanan mu di habiskan oleh dia" ucap Kahfi sambil menunjuk kotak makanan Rian ke Rian tersebut

"Tidak usah di pikiran, nanti kau buatkan yang baru saja" ucap ku

"Lihat Rian dia menghabiskan nya, dan kau kenapa tidak marah malah melihat ke cicak mulu" ucap Kahfi ke Rian

"hahaha kalian sepertinya sangat akur" ucap gadis tersebut sambil tertawa kecil

"Oh iya aku belum memperkenalkan diri, nama ku Shiva Ardilles (16), salam kenal" ucap gadis tersebut

"Hooh, aku Bagas" ucap ku

"Aku Kahfi, dan orang yang di sana itu Rian. Salam kenal" ucap Kahfi sambil memperkenalkan Rian juga, karena Rian masih saja melihat cicak

"Ehh... tunggu..."

"Ardilles katamu ? Ardilles dari keluarga bangsawan itu ?" tanya Kahfi

"Iyaap betul" Jawab Shiva

"Glebuk glebuk glebuk eughhh ahhhhh..." aku sedang minum

"Jadi di kelas ini ada 2 orang bangsawan" Ucap kahfi

"Ngomong ngomong, Heey Rian dia mengambil botol minum ku juga dan bahkan menghabiskan nya

"Lihat di atas, cicak nya sedang menyatu" ucap Rian

"Itu mereka sedang berhubungan intim, lebih baik jangan kau lihat" ucap Kahfi

"Hahaha kalian bertiga sangat akur" ucap Shiva

Selang beberapa menit kemudian

"Oh yaa, apa apaan ini di belakang, sepertinya perkumpulan orang orang lemah. Tidak termasuk dirimu Shiva" ucap Angga yang menuju kemari

"Apa katamu !!!. Aku tidak lemah, ngajak berantem lagi yaaa, ayo sini !!!" jawab ku

"A... pas sekali" ucap ku yang melihat botol Rian

Aku melempar botol Rian itu tepat ke arah muka nya Angga.

"Sakit tau !!!. awas kau yaa !!!"

Angga ngambil salah satu tas yang berada di samping nya lalu melemparkan ke arah ku

Booom tepat arah nya ke muka ku

"Saaaakiiiiiittt..." teriak ku

Aku mengambil tas nya itu kembali, lalu melemparkan nya ke Angga

Booom tepat arah nya ke muka Angga

"Sakiiiittt" teriak angga

"Hahahahahahaha" aku tertawa

Angga melempar lagi tas tersebut tapi aku berhasil menghindar

"Hehehehehe not bad" ucap ku

"Rasakan ini" ucap ku sambil melempar tas tersebut

"Hey kalian berdua hentikan" ucap Kahfi

"Ehh... cicak itu bergerak maju mundur" ucap Rian

Setelah beberapa menit kemudian, Datanglah seorang pahlawan yang menghentikan perkelahian.

"Heeeeeeeennnttiiiikaaann !!!, Kaaaaaalliiiiiaaaan beeerrduaa heeentiiikaaan. Iiiiiiituuu Taaaass ku" ucap Aziz sambil berlari mengambil tas nya

"Awas kau yaa" ucap Angga

"Bleeeee" Aku meledek

Bel pun kembali berbunyi. Murid murid mulai kembali masuk ke kelas nya masing masing

"Naah sesuai yang bapak bilang tadi, akan ada guru lain yang akan membahas tentang sejarah knight" ucap pak Herman

"Silahkan pak masuk" ucap pak Herman sambil menuju ke arah pintu masuk kelas

Guru itu pun masuk, dan seketika...