Lampu menyala lagi sebelum Jhony menemukan koreknya yang jatuh. Namun kedua pemuda itu sama-sama terbengong dengan mata membelalak dan napas bagai sukar di hela. Karena pada saat itu, mereka sama-sama melihat Hendry telah berada di antara mereka, sebelah kanan Uki. Hendry tersenyum dingin sambil memegangi korek Uki.
"Dari tadi gue kepingin ngerokok tapi nggak bisa-bisa." kata Hendry sambil mengembalikan korek Uki.
Korek itu di ulurkan, dan Ukir tertegun beberapa saat, kemudian menerimanya. Pada saat menerima korek dari tangan Hendry, Uki sengaja meraup, sekalian menggenggam jemari tangan Hendry. Tetapi, ternyata hal itu membuat matanya semakin melebar dan jantungnya tambah berdetak-detak. Uki mereasa tidak mengenggam apa-apa kecuali korek. Mulailah ia berdiri dalam keraguan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com