Kesempatan itu di manfaatkan oleh Pramadi untuk meronta. Sekuat tenaga ia menarik tangan yang di genggam Egga itu, lalu menghantamkan tangan yang mencekik lehernya itu, dan segera berguling ke samping.
Dalam kesempatan itu, tangan kirinya yang tidak seperah tangan kanannya itu segera mencabut salib tembaga dari pinggang belakang. Tepat pada waktu itu tubuh Egga melompat hendak menerkamnya.
Pramadi menyambut terkeman itu dengan salib tembaga. Tidak di tusukkan ke tubuh Egga, melainkan di tempelkan ke dadanya. Seketika itu juga, Egga menjerit keras dengan suara besar, mirip suara lelaki. Tubuhnya mengejang. Kaku. Ia berusaha bangkit, namun hanya lutut bisa berlutut. Kedua tangannya hendak menarik tangan kiri Pramadi yang menempelkan salib itu di dadanya. Pramadi bertahan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com