Cukup lama Jhony memikirkan jalan keluarnya. Sampai suatu saat, tanpa sadar ia bersandar pada salah satu dinding. Dan, tiba-tiba dinding itu bergerak sendiri. Jhony nyaris terpekik karena kaget. Ia menjauh, merapat ke mobil. Memandang dengan mata membelalak. Dinding yang tadi di pakainya bersandar itu bergerak melesak ke dalam. Bagian dinding yang bergerak ke dalam itu leebarnya antar 1 meter dengan tinggi kurang lebiih 3 meter. Rupanya dinding itu adalah pintu rahasia yang menuju sebuah lorong gelap. Ketika dinding itu mundur ke dalam sepanjang satu meter, Jhony segera melongok ke lorong tersebut. Dengan gemetar ia mengambil korek api dan menyalakan. Maka terlihat sebuah lorong memanjang dan mempunyai belokan ke kanan.
Rasa penasarannya memaksa kaki Jhony melangkah dan menyusuri lorong tersebut dengan hati-hati. Tangan kanannya menggenggam pistol yang siap meletus sewaktu-waktu tangan kirinya memegangi korek yang sesekali padam dan di nyalakan kembali.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com