"Tapi… tapi itu kan hanya sebuah mimpi, Tin. Mana mungkin bisa menjad kenyataan?" pancing Callista.
"Kebanyakan mimpi ku menjadi kenyataan, Kak." jawab gadis kecil itu.
"Ah, sok tahu luh!" ucap Callista.
"Dua hari yang lalu aku juga bermimpi pergi sama Kakak dan bertemu dengan teman lama Kakak. Teman lama itu adalah bekas pacar Kak Lis." ucap gadis kecil itu.
Callista pun berkata, "Ngaco aja luh. Nyatanya kita nggak ketemu teman lama itu kan?"
"Belum. Tapi aku yakin, pasti akan ketemu dia, Kak." jawab gadis kecil itu dengan percaya diri.
"teman lama yang mana maksud mu?" tanya Callista bingung.
Gadis kecil itu pun menjawab, "Yang ganteng dan berambut pendek, rapi, keren dan… pokoknya kaya sekali deh. Cuma, kayaknya Kakak nggak suka lagi sama orang itu, jadi… yaah, cuek-cuek ajalah…"
Sambil tertawa geli-geli heran, Callista mendorong kepala Atin. Bocah itu tetap cuek, tersenyum sebentar, lalu menghabiskan sisa makanannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com