"Mungkin memang kondisi kesahatan mu sedang prima jadi kamu nggak merasa capek." sela Patrick kala itu.
"Yah, mungkin juga begitu. Tapi selama empat hari ini boleh di bilang non-stop nggak ada capeknya lho, Rick. Swear!" Chachan semakin bangga.
"Anehnya lagi, Rick… kalau dia sedang mencapai puncaknya, hujan turun dengan deras. Tapi cuma sebentar. Nggak siang nggak malam, selalu begitu. Dan setelah hujan reda sekitar sepuluh menit, tanah di sekitar sini cepat kering. Bahkan tetes air hujan di daun-daun atau di benda apa pun juga jadi kering." tambah Chachan.
"Hati-hati, itu pertanda ketidakberesan lho, Chan." Patrick menasehati.
"Ah peduli amat deh. Anggap saja itu suatu kebetulan. Toh siang atau malam itu, Sandri ada di samping ku. Jadi dia bukan setan dong. Masa setan punya tompel keicl di pahanya." ujar Chachan.
Patrick tertawa geli mendengar cerita Chachan.
"Oh, punya tompel? Wah, badannya nggak kuning mulus seperti yang kau katakan tadi dong?" sindir Patirck.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com