Rumah tuan kota Thersea sangat besar. Bagaimanapun juga dia memiliki jabatan dan mendapat cukup uang dari istana klan Matahari.
Namara tiba di depan rumah itu tak lama setelah meninggalkan penginapan. Ada beberapa penjaga yang langsung menatap siaga pada Namara.
Namun, ketika melihat ada Axriel di sana, mereka menjadi sedikit lebih sopan. "Tuan Axriel, kenpa kau …."
"Aku juga memiliki urusan dengan tuan kota. Bisakah kalian membiarkanku masuk?"
Para penjaga itu saling menatap satu sama lain. Setelah beberapa saat akhirnya mereka pun mengangguk. "Baik. Silakan masuk," ucap salah satu dari mereka.
Namara mengikuti Axriel. Namun, tiba-tiba tangannya ditangkap oleh para penjaga. "Nona, ikut dengan kami! Tuan kami sudah menunggu."
Keningnya langsung berkerut. "Bagaimana kalian bisa begitu kasar padaku?" tanya Namara dengan tidak senang.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com