"Tuan Castor membutuhkan dua pelayan tambahan," ucap Lius pada Sysi.
"Baik. Besok aku akan segera mengirimnya," balas Sysi dengan sopan.
"Ingat, Nyonya Lavena menginginkan pelayan yang cantik."
"Aku mengerti." Sysi mengangguk. Dia sudah tahu kalau Lavena selalu terobsesi dengan orang-orang cantik. Ya, siapa pun yang berada di sekitarnya harus memiki penampilan yang bagus.
Ahirnya Lius mengangguk. Dia pun segera melangkah pergi. Secara tidak sengaja tatapannya bertemu dengan sosok yangpernah dia temui di perpustakaan, Namara.
Ya. Namara kebetulan lewat di sana dan mendengar apa yang Lius katakan pada Sysi. Dia pun merasa tertarik. Lavena? Bukankah ini akan selangkah dengan Castor?
Ini mungkin sedikit berbahaya. Namun, dia juga bisa lebih mengamati gerak-gerik Castor. Ini sebuah peluang yang bagus.
Setelah Lius pergi, Namara segera mendekati Sysi. Dia mencengkeram lengan wanita itu dengan kuat. "Biarkan aku yang menjadi pelayan itu," ucapnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com