Tok. Tok. Tok.
Frans mengangkat alis. Tumben ada tamu yang datang. Karena penasaran Frans langsung membuka pintu. Gadis berkacamata itu tertegun.
“Em, ma..af. Druf ada di rumah?” Tanyanya gugup.
Frans sejenak berpikir. Tapi kemudian ia mempersilahkan tamunya masuk. “Silahkan duduk. Saya panggil Druf dulu.”
Frans langsung memanggil Druf di kamarnya. “Ada tamu tuh.
Kirain Lavender.” Ucapnya.
“Heh!?” Druf mengernyit. Astaga ia lupa kalau ada janji sama Elena. Ia segera turun tanpa memedulikan Frans yang masih berbicara teorinya tentang sosok Lavender. Yang sempurna. Bukan gadis Nerd yang kini berada di ruang tamu.
“Maaf, menunggu lama ya.” Sapa Druf mengejutkannya. Ia hanya memandang Druf sekilas. Gugup.
“Mmm... kita akan latihan dimana?” Tanyanya. Ia takut memandang Druf lama. Takut rasa sukanya di ketahui cowok itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com