webnovel

The Black Swan Behind (Bahasa Indonesia)

WARNING! 18+ Mature Content (Kekerasan, pelecehan, alur rumit) Di bawah cahaya rembulan, sebuah kota berdiri di dalam bayang-bayang gengster yang kerap kali berbuat onar dan meresahkan masyarakat. Gengster-gengster beranggotakan pria-pria kuat yang mahir bertarung. Tidak disangka mereka adalah anak-anak muda yang gila uang dan kekuasaan. Kota itu adalah arena bertarung bagi mereka. Emma Hilland pindah seorang diri ke sebuah kota bermil-mil jauhnya dari rumah dimana ia dibesarkan sebagai tuan putri. Karena sebuah masalah, ia memutuskan pergi dan melanjutkan studi kuliahnya di kota ini. Kali ini ia akan mencoba untuk menjadi gadis normal. Namun yang namanya api, diletakan dimanapun pasti akan membakar sekelilingnya juga. Ini adalah kisah bagaimana kelompok The Black Swan terbentuk di Kota Handway. Dibalik kaki-kaki indah yang melompat di tengah hamparan bunga, terdapat duri-duri beracun yang mematikan. Namun apakah hati seekor angsa dapat ditakhlukan? **** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes, visual, dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu

Lydia_Siu · Urban
Zu wenig Bewertungen
439 Chs

Tiga Lawan Satu

Kenyataannya, Elbert tidak mengetahui apa yang ada di dalam pikiran ketiga pria yang ia katai cebol itu. Mereka tengah mengelabuhi Elbert. Berlagak akan menyerangnya dari depan. Padahal, orang bodoh mana yang akan menyerang dari depan, ketika mengetahui bahwa bagian depan tubuh musuh adalah sisi terkuatnya? Jadi di sini, sebenarnya siapa yang bodoh?

Di saat bersamaan, Elbert langsung menerima tendangan di sisi paha luar dan samping luar lututnya. Hal itu tidak ia duga-duga, dan langsung membuatnya terhuyung karena tendangan dua kaki tersebut memang terasa sakit.

Saat sedang mengeluh pada satu kakinya yang terkena tendangan itu, melalui ekor matanya, Elbert melihat sebuah bayangan yang mengarah kepada kepalanya dengan kecepatan penuh. Berutung, Elbert berhasil melindungi seluruh kepalanya tepat waktu dengan kedua lengannya yang besar berotot. Karena itu, ia selamat dari tendangan tersebut.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com