webnovel

The Black Swan Behind (Bahasa Indonesia)

WARNING! 18+ Mature Content (Kekerasan, pelecehan, alur rumit) Di bawah cahaya rembulan, sebuah kota berdiri di dalam bayang-bayang gengster yang kerap kali berbuat onar dan meresahkan masyarakat. Gengster-gengster beranggotakan pria-pria kuat yang mahir bertarung. Tidak disangka mereka adalah anak-anak muda yang gila uang dan kekuasaan. Kota itu adalah arena bertarung bagi mereka. Emma Hilland pindah seorang diri ke sebuah kota bermil-mil jauhnya dari rumah dimana ia dibesarkan sebagai tuan putri. Karena sebuah masalah, ia memutuskan pergi dan melanjutkan studi kuliahnya di kota ini. Kali ini ia akan mencoba untuk menjadi gadis normal. Namun yang namanya api, diletakan dimanapun pasti akan membakar sekelilingnya juga. Ini adalah kisah bagaimana kelompok The Black Swan terbentuk di Kota Handway. Dibalik kaki-kaki indah yang melompat di tengah hamparan bunga, terdapat duri-duri beracun yang mematikan. Namun apakah hati seekor angsa dapat ditakhlukan? **** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes, visual, dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu

Lydia_Siu · Urban
Zu wenig Bewertungen
439 Chs

Hanya Buruk Bagimu

Suara pintu besi menyadarkan Emma dari meditasinya. Kelopak matanya yang terbuka menampakkan iris coklat terang yang langsung menembak pintu besi di sebrangnya.

Seorang pria datang dengan nampan makanan di tangannya. Emma menatap pria itu dengan penuh kebencian, namun saat pria itu meletakkan nampan tersebut di atas ranjang Emma, ia melirik ke arah pintu pada pria lainnya yang sedang berdiri di sana.

"Di mana bos sialanmu?" Tanya Emma pada pria yang baru saja meletakkan nampan berisi sup jagung instan –lagi- dan dua buah roti manis utuh.

"Kau tidak perlu mengetahuinya." Jawab pria itu dingin. Kemudian ia pergi meninggalkannya.

"Kita tidak diijinkan berbicara dengannya." Ucap Luke kepada rekan kerjanya.

"Aku hanya menjawabnya sedikit. Ia bertanya tentang boss." Jawab pria itu.

Luke mendecak lidah. "Sebaiknya kita tidak perlu menggubrisnya lagi. Ia juga sempat mengajakku bicara kemarin, dan aku berusaha mengabaikannya."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com