Marion yang melihat wajah kecut Terry segera menepuk bahu pemuda itu dan tertawa kecil, "Tidak usah takut, kami tidak akan membiarkan apa pun terjadi padamu."
Kata-katanya sama sekali tidak membuat Terry tenang. Saat Lauriel menatapnya dalam-dalam dan mengangguk, barulah ia menarik napas lega. Kalau Lauriel yang menjamin, ia bisa percaya.
Terry keluar dari hotel Continental dan segera mengendarai mobilnya ke kampus. Ia harus menyerahkan beberapa laporan sebelum dapat mengajukan film-nya untuk penilaian akhir para dosen.
Suasana di kampus St. Mary siang itu tampak sangat meriah dan semua mahasiswa yang melihatnya datang tampak sangat kagum. Sebelum ini Terry sudah sangat populer di kampus, bukan hanya karena ia merupakan siswa berprestasi, ia juga dari keluarga kaya, ia tampan dan sangat berbakat terutama di bidang teater dan film.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com