Semua orang menghitung menit demi menit dengan penuh ketegangan. Alaric mengatur pergerakan keempat anak buahnya dan beberapa pengawal pribadinya agar langsung terbagi ke dua lokasi yang ditentukan.
Ia menyadari bahwa musuhnya pasti akan lebih memusatkan penjagaan di rumah sakit, maka ia harus mengecoh mereka dengan membuat mereka berpikir sebaliknya. Tidak ada jalan lain.
Lauriel yang sedang menatap langit dari jendela rumah sakit seketika tertegun mendengar ponselnya berbunyi. Max yang meneleponnya. Hmm... ini baru 20 menit, kan?
"Ada apa?" tanyanya cepat.
"Uhm... mereka sudah datang. Lebih cepat dari perkiraan." jawab Max dengan suara ragu-ragu. "Alaric Rhionen datang dengan pengawalan lengkap."
"Apa?? Ke Gedung Mandalay?!" Lauriel tak percaya pendengarannya sendiri.
Bukankah seharusnya Alaric Rhionen sangat mengkuatirkan Aleksis? Kenapa dia tidak langsung ke rumah sakit?
Brengsek.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com