"Astaga... kau ini," Vega hanya tertawa mendengar ucapan Mischa yang diucapkannya dengan begitu ringan. Ia memalingkan wajah untuk menyembunyikan rona pipinya yang kemerahan. "Aku tidak tahu kau bisa bercanda seperti itu."
"Aku tidak bercanda," kata Mischa ringan. Ia menatap Vega dengan senyum dikulum. "Nona Linden... kurasa kau sudah tahu bagaimana perasaanku kepadamu. Apakah kau bersedia menemani laki-laki malang ini menjalani hidupnya yang sepi? Aku akan datang kepada ayahmu, tetapi aku tidak berani melakukannya kalau tidak mendapatkan persetujuanmu."
Vega menggigit bibirnya dan kemudian mendeham. Ia tidak mengira akan semudah ini. Ia ingat dulu saat ia masih remaja, ia sangat menyukai Mischa. Ia bahkan melakukan berbagai hal dengan tidak tahu malu untuk mendapatkan perhatiannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com